2 Hal Penting Puasa Ramadhan yang Wajib Diketahui, Simak
AYATINA – Bulan Ramadhan menjadi bulan yang selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim yang ada di seluruh penjuru dunia. Terdapat ibadah khusus yang hanya dikerjakan di bulan Ramadhan saja (tidak bisa dikerjakan di bulan-bulan lainnya) seperti sholat tarawih.
Bulan Ramadhan juga memiliki suatu malam yang paling dinantikan oleh umat muslim. Malam yang penuh dengan keberkahan dan kesejahteraan yang Allah subhanahu wa ta’ala turunkan di malam tersebut.
Malam tersebut dikenal dengan istilah lailatul qadar. Disebutkan juga bahwa ibadah yang dikerjakan di malam tersebut lebih baik dari seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun.
Habib Muhammad Al-Habsyi, seorang ulama aktif menggelar dakwah di Solo, yang mengingatkan hal-hal yang jarang diketahui oleh umat muslim dalam puasa Ramadhan. Hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
BACA JUGA: Apakah Sah Puasa Orang yang Lupa Tidak Berniat, Simak
1. Mulailah Puasa dengan Niat
Niat menjadi hal yang paling signifikan yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Terdapat perbedaan pendapat antar para ulama perihal niat puasa.
Niat puasa Ramadhan yang sering dilafalkan oleh umat muslim di seluruh Indonesia mengikuti pendapat Imam Syafi’i. Niat puasa dilakukan dari waktu malam hari sampai terbit fajar setiap harinya. Adapun niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Cara baca: Nawaitu shouma ghodin ‘an-adaai fardhisy syahri romadhoona hadzihissanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”
Sementara itu, imam Malik berpendapat bahwa niat puasa boleh dilafalkan satu kali untuk sebulan penuh. Berikut niat puasa Ramadhan untuk satu bulan penuh menurut mazhab Maliki:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Cara baca: Nawaitu shouma jami’i syahri romadhooni hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhol lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta’ala.”
Namun, puasanya harus bersambung sebulan penuh tanpa terputus. Jika puasanya terputus karena ada hal-hal yang membatalkan puasa seperti sakit, haid, musafir, atau lainnya, maka harus diawali dengan niat lagi di malam puasa selanjutnya.
2. Dianjurkan untuk Makan Sahur
Waktu sahur yaitu pada malam hari hingga sebelum menjelang terbitnya fajar. Akhir dari waktu sahur adalah imsak yaitu sepuluh menit sebelum masuk waktu adzan shubuh.
Umat muslim dianjurkan untuk tidak meninggalkan waktu sahur, sebab di waktu tersebut terdapat keberkahan yang Allah SWT turunkan di dalamnya.
Maka, bersahurlah walau hanya dengan seteguk air mineral saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hal ini sebagai berikut:
وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: السَّحورُ أُكْلةُ بَرَكةٍ، فلا تَدَعوه، ولو أنْ يَجرَعَ أَحَدُكم جُرْعةً من ماءٍ؛ فإنَّ اللهَ وملائكتَه يُصلُّونَ على المُتَسَحِّرينَ
Artinya: “Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bersholawat untuk mereka yang bersahur’,” (HR Ahmad).
Kesimpulan
Demikian dua hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan memperoleh pahala yang melimpah setelah kita menanamkan hal-hal tersebut, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Ahmad Muzakki
Keren bgt isi materi nya, bener bener bermanfaat
Masya Allah, alhamdulillah, semoga Ayatina bisa terus menebar jutaan manfaat buat banyak umat, aamiin. Syukron ka, jazakumullah khoiron 🤲