2 Keutamaan Berpuasa di Bulan Ramadhan bagi Umat Islam, Simak
AYATINA – Berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus sejak terbit hingga terbenamnya matahari saja. Akan tetapi, dengan berpuasa umat muslim diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Tujuan akhir dari berpuasa yaitu membentuk pribadi muslim agar lebih bertakwa kepada Allah SWT, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dua keutamaan dan keistimewaan berpuasa di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: 3 Hikmah Bersabar dalam Islam: Kunci Hidup Tenang Dunia Akhirat
1. Mendapatkan Pahala Tiada Batas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadis qudsi, bahwa Allah SWT berfiman:
كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبع مائة ضعف إلا الصيام فإنه لي و أنا أجزي به
Artinya: “Setiap suatu kebaikan dilipatgandakan dengan sepuluh kali kebaikan yang semisalnya sehingga sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu dilakukan karena Aku, dan Aku akan membalasnya,” (HR Bukhari).
2. Mendapatkan Ampunan Atas Dosa yang Telah Lalu
Seseorang yang menjalankan ibadah puasa akan mendapatkan ampunan atas dosa yang dikerjakan pada masa lalu. Hal ini sebagaimana penjelasan hadits Rasulullah SAW berikut:
من صام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan atas dasar mencari pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu,” (HR Ahmad).
Dua keistimewaan berpuasa di bulan Ramadhan tentunya membuat umat muslim semakin bersemangat dalam menjalankannya. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa ada beberapa hal yang membuat amal ibadah puasa seseorang tidak diterima Allah SWT.
Setiap muslim harus menghindari hal-hal di bawah ini, agar seluruh ibadah dan puasanya memperolah pahala dan ridho Allah SWT, hal tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Tidak Didasari dengan Keimanan yang Benar
Iman adalah syarat diterimanya amal sholeh, Imam al-Ghazali pernah berkata dalam Kitab Sullamut Taufiq (Fiqih 26):
لا تصح العبادة إلا بعد معرفة المعبود
Artinya: “Tidak sah ibadah seorang hamba, kecuali setelah ia mengenal Dzat yang wajib disembah (yakni Allah).”
Seseorang dikatakan beriman apabila ia meyakini bahwa Allah SWT itu ada dengan keyakinan yang kuat tanpa ada keraguan sedikit pun dan adanya Allah SWT berbeda dengan makhluk-Nya.
Allah SWT bukan benda dan tidak bersifat benda. Allah SWT ada tanpa tempat dan Allah SWT ada tanpa arah.
2. Tidak Berdasarkan Ilmu
Setiap perbuatan yang bertentangan dengan syara’, maka amal itu akan tertolak. Rasulullah SAW bersabda:
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
Artinya: “Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan agama kita ini, maka amalan tersebut tertolak,” (HR Bukhari dan Muslim).
Demikian keutamaan-keutamaan dalam berpuasa dan hal-hal yang harus diperhatikan agar senantiasa memperoleh pahala dan ridho dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa sepenuhnya dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Ahmad Muzakki