Akidah & AkhlakGaya HidupHikmah & Wawasan

2 Tips Mengobati Overthinking, Nomor 1 Sering Diabaikan

AYATINA – Overthinking atau pikiran berlebihan merupakan suatu fenomena yang sedang ramai dirasakan oleh masyarakat sekarang ini, khususnya generasi muda.

Dalam perspektif Islam, overthinking adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki pikiran berlebihan seperti kecemasan, kegelisahan, atau ketidaktenangan terhadap berbagai situasi yang belum terjadi.

Ketika seseorang mengalami overthinking, maka prasangka dan bayangan negatif lebih mendominasi pikiran mereka seutuhnya yang kerap kali membuat seseorang hilang arah dalam berpikir sehat.

Overthinking bisa saja muncul dari bisikan syetan yang kuat terhadap diri seseorang yang membuat dirinya selalu merasa negatif dalam menjalani kehidupan ini.

Karena itu, overthinking sangat tidak dianjurkan dalam Islam, karena hal ini dapat menurunkan kadar keimanan serta keislaman seseorang sebagai umat Islam.

Berikut ini adalah hal-hal yang diajarkan Islam kepada umatnya agar tidak terlalu overthinking dalam menjalani hidup ini:

BACA JUGA: Inilah 5 Bentuk Meditasi dalam Islam agar Batin Tenang, Simak

Langkah pertama yaitu dengan menjaga keseimbangan hidup antara urusan dunia dan akhirat. Islam mengajarkan agar umatnya tidak terlalu fokus pada urusan duniawi saja.

Justru sebaliknya, umat Islam harus lebih fokus pada urusan akhirat yang akan menjadi tempat terakhirnya umat Islam kelak. Semua hal-hal yang ada di dunia ini bersifat sementara, sedangkan akhirat bersifat kekal.

Oleh karena itu, urusan akhirat jauh lebih penting daripada urusan dunia. Tetapi alangkah baiknya jika kita bisa menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat.

 Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:

اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا

Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok,” (HR Ibnu Umar).

Hadits di atas menjadi reminder bagi umat Islam agar ia tidak terlalu fokus hanya dengan urusan duniawi saja. Umat Islam harus lebih bijak dalam mengambil langkah untuk urusan dunia dan bekal yang akan menjadi pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Cara yang kedua adalah dengan bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala, yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya dengan mengakui bahwa diri ini hanya manusia biasa yang penuh dengan kelemahan, kekurangan, serta butuh pertolongan-Nya agar kita semua mendapatkan keselamatan dalam hidup ini.

Allah SWT berfirman dalam Alqur’an surat Ghafir ayat 44 yaitu:

‎وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ

Artinya: “Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Melihat akan hamba-hamba (Nya).” 

Ayat di atas menjelaskan agar kita selalu bertawakal kepada Allah SWT. Tawakal di sini bukan berarti menerima takdir tanpa usaha dan kerja keras.

Sebagai manusia, kita harus berupaya dan berusaha terlebih dahulu sebelum menyerahkan segala urusan kita sepenuhnya kepada Allah SWT. Selain itu, kita pun harus menyadari bahwa meski usaha dan kerja kita sudah maksimal, tapi hasilnya tetap Allah SWT yang menentukan.  

Demikian dua tips agar kita bisa mencegah atau mengobati overthinking. Semoga kita bisa menjalankannya dengan baik, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Ahmad Muzakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *