2 Tips Menjemput Jodoh Sesuai Syari’at Islam, Simak Rahasianya
AYATINA – Jodoh adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, akan tetapi dapat diikhtiarkan oleh umat islam, karena jodoh merupakan takdir muallaq.
Menurut Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, LC., MA yang dilansir dari ppff.ponpes.id mengungkapkan bahwa, “Jodoh itu takdir muallaq (digantungkan), jadi tergantung ikhtiar manusia.” Sebagaimana yang telah Allah SWT sampaikan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11, yaitu:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
BACA JUGA: Manakah yang Lebih Diprioritaskan, Ibu atau Istri, Simak
2 Hal yang Harus Dilakukan untuk Menjemput Jodoh
Berikut dua langkah untuk menjemput jodoh yang disampaikan oleh Ustadzah Halimah Alaydrus dalam Channel YouTube @bahiyyaah_ di antaranya:
1. Sholehahkan Diri (Memantaskan Diri)
Ikhtiar yang perlu untuk dilakukan agar mendapatkan jodoh yang baik ialah dengan memantaskan diri. Sebab, jodoh merupakan apa yang diikhtiarkan oleh umat islam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 26, yaitu:
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
Artinya: “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.”
Ustadzah Halimah Alaydrus mengatakan, “Jadi, hal yang harus kamu lakukan untuk bisa mendapatkan suami yang sholeh adalah memantaskan diri menjadi istri yang sholehah, dan sholehah itu enggak bisa diatur dalam semalam, seminggu, sebulan, bahkan setahun. Kita enggak bisa, gitu ya. Itu sudah menjadi kebiasaan. Makanya teman-teman saudariku sekalian, sebelum menikah, latih kebiasaanmu menjadi kebiasaan-kebiasaan yang sholehah. Hiduplah dalam keadaan sholehah, hiduplah dalam keadaan baik, kamu akan pantas untuk mendapatkan seorang laki-laki yang baik, yang sholeh.”
2. Banyak Do’a
Sebagai umat islam, ikhtiar yang perlu dilakukan selanjutnya adalah dengan berdo’a kepada Allah SWT agar diberikan jodoh yang terbaik. Hal ini karena do’a adalah senjatanya umat islam.
Do’a merupakan kegiatan memohon kepada Allah SWT atas hajat yang ingin dikabulkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ghafir ayat 60, yaitu:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: “Tuhanmu berfirman: ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina’.”
Ustadzah Halimah Alaydrus mengatakan, “Minta sama Allah SWT. Jadi, caranya mendapatkan jodoh bukan dengan pacaran atau yang istilahnya anak zaman sekarang, ‘kami pacarannya syar’i, ustadzah. Kami enggak pacaran, kami ta’arufan.’ Itu, teman-teman saudariku sekalian sama-sama haramnya, apalagi kalau kemudian ketemuan, berduaan.”
Demikian dua hal yang dapat dilakukan untuk menjemput jodoh bagi seorang muslim dan muslimah. Semoga Allah SWT memberikan jodoh yang terbaik untuk kita semua, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh A’fifah Nurfuaddah