3 Keutamaan yang Didapatkan bagi Orang yang Berilmu, Simak
AYATINA – Betapa nikmatnya hati, tatkala seseorang memiliki ilmu. Ia dapat mengerjakan sesuatu dengan mudah. Seorang pak tani akan kesusahan dalam merawat tanamannya, bila ia tidak mengetahui ilmu bercocok tanam.
Para pengusaha akan senantiasa mengalami kerugian, bila mereka tidak memahami kiat-kiat untuk menjadi pengusaha yang sukses.
Begitu juga seorang dokter, ia justru akan membahayakan nyawa seseorang, bila ia sembrono memberi resep untuk pasiennya, sebab ketidaktahuannya.
Namun, baik pak tani, para pengusaha, ataupun seorang dokter akan tenang menjalankan profesinya masing-masing, sebab mereka memiliki ilmunya.
Sama hal nya dengan seorang muslim. Ia tidak akan kebingungan menjalankan syariat-syariat islam, bila ia mengetahui caranya dengan baik. Ia tidak akan kesulitan, bahkan ia dapat menikmati setiap ibadah yang dilakukannya.
Namun, tidak hanya kemudahan dalam melaksanakan ibadah, seorang muslim yang ‘alim (memahami syariat-syariat islam) ia akan diangkat derajatnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Para ulama (orang-orang yang berilmu dalam urusan agama) derajatnya tujuh ratus kali di atas derajat orang-orang mukmin. Adapun jarak di antara tiap-tiap derajat itu seperti perjalanan yang ditempuh dalam waktu lima ratus tahun.
Hal ini merupakan penjelasan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ ulumiddin yang menukil pendapat sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu sebagaimana berikut ini:
قال ابن عباس رضي الله عنهما للعلماء درجات فوق المؤمنين بسبعمائة درجة ما بين الدرجتين مسيرة خمسمائة عام
Artinya: “Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata, ‘bagi ulama terdapat beberapa derajat yang berada di atasnya orang-orang mukmin dengan tujuh ratus derajat, yang mana di antara tiap derajatnya ada jarak sekitar lima ratus tahun perjalanan’.”
BACA JUGA: Inilah Alasannya Mengapa Ilmu Itu Penting Dimiliki, Simak
Keutamaan Ahlul Ilmi (Orang yang Berilmu)
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang fenomenal itu menukil banyak sekali dalil, baik dari Al-Qur’an, hadits, dan atsar yang menjelaskan keutamaan seorang ahlul ilmi. Beberapa di antaranya yaitu:
1. Disandingkan dengan Allah dan Para Malaikat
Imam al-Ghazali memaparkan Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 18 sebagai dalil terkait keutamaan ini. Adapun ayat itu berbunyi:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ
Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).”
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa Allah SWT meletakkan ahlul ilmi di tempat ketiga setelah Allah SWT dan para malaikat sebagai saksi bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT.
2. Sebagai Pewaris Para Nabi dan Derajat Tertinggi Kedua setelah Nabi
Dalil dari keutamaan ini bersumber dari dari hadits nabi, yaitu:
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ
Artinya: “Ulama adalah pewaris para nabi,” (Abi Daud, Tirmidzi, Ibu Majah, dan Ibnu Hubban).
Imam al-Ghazali juga menjelaskan bahwa tidak ada derajat yang lebih tinggi di atas derajat kenabian, dan tidak ada kemuliaan di atas kemuliaannya para pewaris nabi di dalam maqam derajat itu (sebagai pewaris para nabi).
3. Lebih Utama dari Shaoim, Qoim, dan Mujahid
Imam al-Ghazali mengambil ucapan Sayyidina Ali radhiyallahu anhu sebagai dalil, yaitu:
اَلْعَالِمُ اَفْضَلُ مِنَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ الْمُجَاهِدِ
Artinya: “Orang yang berilmu itu lebih utama daripada orang yang puasa, orang yang sholat malam, dan orang yang jihad.”
Demikianlah Allah SWT memberi keutamaan kepada para ahli ilmu. Ada banyak sekali keutamaan-keutamaan lainnya yang dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam kitabnya tersebut.
Mudah-mudahan kita dimasukkan ke dalam golongan para ahli ilmu, yang juga senantiasa senang menekuni ilmu, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Diki Kurniawan