Hikmah & WawasanKesehatan

3 Manfaat Tidur Sesuai Anjuran Rasulullah, Simak Selengkapnya

AYATINA – Tidur merupakan aktivitas yang pasti dilakukan seseorang setiap hari. Tidur sebagai sarana beristirahat seseorang dari kegiatan yang telah dilakukannya.

Berbagai macam posisi tidur mulai dari tengkurap, miring ke kanan, atau ke kiri bahkan terlentang. Posisi tidur yang baik telah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam ajarkan.

Sebelum mengetahui bagaimana posisi tidur yang Rasulullah SAW anjurkan. Waktu tidur juga terdapat dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 23. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآياتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

BACA JUGA: Qailulah (Tidur Siang), Sunnah yang Sering Terabaikan

Rasulullah SAW benar-benar menjadi teladan baik bagi umat Islam, bahkan dalam perkara tidur pun Rasulullah SAW memberikan contoh posisi yang tentunya baik dan bermanfaat, yaitu sebagai berikut:

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk berwudhu sebelum tidur. Posisi tidur yang Rasulullah SAW contohkan adalah miring ke kanan. Kedua hal tersebut terdapat dalam sebuah hadits:

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَأْ وُضُوءَكَ للصَلاةِ، ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ

Artinya: “Jika engkau hendak menuju tempat tidurmu (untuk tidur), maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di rusukmu (bagian tubuhmu) sebelah kanan,” (HR Bukhari dan Muslim).

Menukil dari nu.or.id, dalam Syarah Shahih Muslim karangan Imam Nawawi menjelaskan bahwa alasan Rasulullah SAW anjurkan untuk tidur menghadap kanan karena beliau menyukai hal baik yang bagian tubuh kanan lakukan.

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk tidur dalam posisi menghadap kiblat. Diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu anha:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيه وسَلَّم يَأْمُرُ بِفِرَاشِهِ فَيُفْرَشُ لَهُ، فَيَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ، وَإِذَا آوَى إِلَيْهِ تَوَسَّدَ كَفَّهُ الْيُمْنَ

Artinya: “Rasulullah memerintahkan ‘Aisyah untuk menyiapkan tempat tidurnya. Tempat tidurnya pun disiapkan, lalu Rasulullah menghadap kiblat. Dan apabila beliau merebahkan diri di atasnya, beliau jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal,” (HR Abu Ya’la).

Lalu benarkah posisi tidur menghadap kanan baik untuk kesehatan, simak penjelasan berikut ini.

Posisi tidur dengan miring menghadap kanan membuat jantung tidak terbebani sehingga darah akan mengalir dengan lebih lancar dan merata, terutama pada bagian kanan.

Tidur dengan mengarahkan badan miring ke kiri mengakibatkan denyut jantung menjadi lebih lambat dan tekanan darah menurun. Hal ini karena aliran darah yang masuk dan keluar dari jantung lebih lambat.

Memposisikan tubuh miring ke sebelah kanan membuat organ jantung tidak tertekan atau tertimpa organ yang lain, sehingga menyebabkan aliran darah  lebih lancar.

Posisi tidur menghadap kanan meringankan beban jantung, karena jantung akan menekan paru-paru kanan. Hal ini karena ukuran paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru kanan.

Posisi ini mencegah adanya masalah pernapasan, karena menjaga paru-paru kiri yang lebih kecil tertekan. Menghadap kanan juga mencegah jatuhnya pangkal lidah yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.

    Tidur menghadap kanan ternyata mampu untuk mengistirahatkan tubuh bagian lambung, otak kiri dan kaki kiri.

    Otak kiri dan kaki kiri sering seseorang unakan ketika beraktivitas seharian. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya anggota badan bagian kanan yang justru bekerja saat siang hari, dan kaki kiri yang sering ia gunakan sebagai penyeimbang tubuh.

    Posisi tidur menghadap kanan ini akhirnya juga mampu menjadi solusi untuk mengistirahatkan bagian tubuh tersebut.

    Demikian penjelasan bagaimana anjuran posisi tidur Rasulullah SAW dan  manfaatnya pada kesehatan. Semoga bermanfaat, aamiin.

    Wallohu A’lam
    Oleh Monyca

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *