Hikmah & Wawasan

4 Hal Pentingnya dan Keutamaan Ilmu dalam Islam, Simak

AYATINA – Islam adalah agama yang mewajibkan umatnya dalam mencari ilmu. Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ialah Al-Qur’an surat Al- ‘Alaq ayat 1-5 yang diawali dengan kata iqra yang artinya bacalah.

Sebagian ulama berpendapat bahwa kata iqra sebagai tuntutan dan ajaran bagi manusia untuk mencari ilmu. Keutamaan berilmu, belajar, dan mengajarkan ilmu sangat penting bagi umat islam. Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Sulaiman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Syinzhir] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Anas bin Malik] ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan, dan emas ke leher babi’,” (HR Sunan Ibnu Majah).

Keutamaan mencari ilmu juga dijelaskan sebagai berikut:

Keutamaan yang pertama yaitu orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Sebagaimana yang tertuang dalam al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَـٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَـٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti atas apa yang kamu kerjakan.”

Para nabi dan rasul ketika wafat tidak mewariskan harta dan tahta dunianya, akan tetapi ilmunya. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu sangat penting untuk dipelajari bagi umat manusia untuk bekal hidup di dunia.

Rasulullah SAW juga bersabda:

إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ


Artinya: “Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

BACA JUGA: 3 Keutamaan yang Didapatkan bagi Orang yang Berilmu, Simak

Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah semua yang pernah ia dapatkan di dunia, kecuali tiga hal: shodakoh jari’ah, ilmu yang bermanfaat, serta doa anak sholeh atau sholehah yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya.

Sebagai seorang manusia yang berilmu, hendaknya mereka mengajarkan ilmu kepada orang lain atas ilmu yang telah mereka dapatkan sebelumnya, agar ilmu yang ia miliki menjadi bermanfaat dan sebagai ladang pahala nantinya.

Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ وَعِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr], telah mengabarkan kepada kami [Isma’il bin Ja’far] dari [Al ‘Ala` bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakannya’,” (HR Sunan Tirmidzi).

Surga merupakan destinasi akhir harapan semua manusia yang ada di dunia, baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Allah SWT telah menjanjikan surga untuk mereka yang banyak mengerjakan amal sholeh.

Orang yang mencari ilmu akan dimudahkan jalannya dalam menuju surganya Allah SWT, apabila ia mencari ilmu untuk kebaikan dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَسْلُكُ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا إِلَّا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقَ الْجَنَّةِ وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari [Al A’masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Tidaklah seorang laki-laki yang meniti jalan untuk mencari ilmu melainkan Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga. Dan barangsiapa yang lambat amalannya maka nasabnya tidak akan memberinya manfaat’,” (HR Abu Dawud).

Itulah beberapa keutamaan-keutamaan mencari ilmu dalam ajaran islam. Semoga ilmu yang telah diberikan oleh Allah SWT menjadikan kita untuk selalu bersyukur terhadap pemberian-Nya, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Ahmad Muzakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *