Tokoh & Sejarah

4 Peran Lain Wanita dalam Islam, Bukan Hanya Ibu Rumah Tangga

AYATINA – Peran wanita tidak terbatas hanya sebagai ibu rumah tangga saja dalam Islam. Wanita memiliki berbagai peran, mulai dari dalam rumah tangga hingga masyarakat. 

Peran wanita dalam sejarah Islam meliputi pengusaha, pendidik bahkan pejuang, yang menunjukkan kontribusi wanita dalam kehidupan umat Islam sangat luas.

Peran Wanita dalam Islam

Berikut peran wanita dalam Islam selain sebagai ibu rumah tangga:

1. Bertanggung Jawab dalam Mendidik Anak

Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam Islam, karena bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. 

Pendidikan yang diberikan oleh ibu menjadi dasar pembentukan moral anak sebelum akhirnya terjun ke masyarakat. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

Artinya: “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani,”(HR Bukhari dan Muslim).

2. Peran Wanita Sebagai Pengusaha

Wanita juga berperan sebagai pengusaha atau pebisnis, hal ini pernah terjadi dalam sejarah Islam. Melansir dari muhammadiyah.or.id, salah satu contoh yang sangat terkenal adalah Khadijah binti Khuwailid, pemilik toko berkelas di Mekah.

Wanita lain dalam sejarah Islam yang berprofesi sebagai pengusaha yakni Malkah Ats-Tsaqafiyah RA yang merupakan pedagang parfum.

3. Peran Wanita Sebagai Pendidik di Masyarakat

Selain mendidik anak-anak di rumah, wanita dalam Islam juga berperan menyebarkan ilmu di masyarakat. Melansir dari islam.nu.or.id, Aisyah RA dikenal sebagai wanita berilmu yang menjadi bagian dari orang-orang yang paling banyak meriwayatkan hadits. 

Hal ini membuktikan bahwa peran wanita sebagai pendidik di masyarakat sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang berilmu dan memiliki adab.

4. Peran Wanita Sebagai Pejuang 

Wanita berperan penting dalam mendukung perjuangan Islam. Melansir dari nu.or.id, contoh yang paling terkenal adalah Nusaibah binti Ka’ab seorang pejuang wanita dari suku Bani Najjar yang terlibat dalam Pertempuran Uhud.

Dalam pertempuran itu, Nusaibah binti Ka’ab melindungi Rasulullah SAW dari serangan musuh. Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita juga dapat berpartisipasi dalam perjuangan fisik dan mental untuk menegakkan agama Allah SWT dalam situasi tertentu.

Kesimpulan

Peran wanita dalam Islam tidak terbatas hanya sebagai ibu rumah tangga, namun memiliki peran sebagai pendidik, pengusaha hingga pejuang. 

Islam tidak melarang wanita untuk terlibat di berbagai aspek kehidupan, baik di rumah maupun di masyarakat, dengan syarat harus tetap menjaga syariat. 

Wallahu A’lam
Oleh Luh Gede Anglika Gayatri Sukma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *