Hikmah & Wawasan

4 Tips dalam Menjalankan Syukur, Terakhir Paling Mudah

AYATINA – Syukur merupakan ungkapan terima kasih dan pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala, yang telah memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Cara mensyukuri nikmat adalah dengan memberikan ucapan setulus hati dan melakukan perbuatan yang Allah SWT ridhoi.

Seorang muslim yang mensyukuri nikmat Allah SWT akan mendapatkan pahala, pertolongan dan kebahagian. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 152:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ 

Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Mengutip dari baznas.jogjakota.go.id, beberapa perbuatan yang dapat seorang muslim lakukan agar memperoleh nikmat-Nya dengan bersyukur adalah sebagai berikut:

Sikap syukur serta rasa tulus adalah mampu menghargai hal yang seorang muslim miliki. Hal yang seorang muslim miliki dapat berupa materi maupun non-materi.

Menghargai hal tersebut akan membuat seorang muslim merasa lebih kaya, mengurangi rasa tidak puas dan bahagia dengan keadaannya.

Seorang muslim yang bersyukur akan memanfaatkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan sesuatu dengan baik akan membawa hal positif untuk diri sendiri maupun orang lain, dalam mencapai kesuksesan hidup. 

BACA JUGA: 4 Langkah Menemukan Kebahagiaan Sejati Menurut Al-Qur’an

Seorang muslim yang bersyukur tidak akan mengeluh atau meratapi nasibnya. Sebaliknya, seorang muslim akan terus berusaha mencapai keinginan dengan penuh semangat dan tekad yang kuat. 

Hal ini dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, karena untuk mencapai keinginan tersebut seorang muslim harus berfikir positif, kreatif, serta tubuh yang kuat.

Menjalin hubungan dan berbuat baik dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar, meningkatkan hubungan, menumbuhkan rasa empati, serta kepedulian. 

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.”

Menjalin hubungan dan berbuat baik dapat membuka peluang baru, membantu seseorang muslim mencapai kesuksesan dalam dunia serta akhirat. 

Maka dari itu dengan menerapkan empat perbuatan di atas dapat membangun sikap yang positif dan optimis dalam kehidupan. 

Bersyukur juga dapat meningkatkan keimanan, kesehatan mental, kesehatan fisik, hubungan sosial, mengurangi rasa tidak puas, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian.

Semoga dengan membaca artikel ini membuat pembaca dapat lebih bersyukur atas limpahan nikmat yang Allah SWT berikan. Sehingga dapat mencapai kesuksesan dunia dan kebahagiaan akhirat.

Wallohu A’lam
Oleh Dwi Novita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *