5 Keutamaan Sholat Dhuha, Nomor 1 Paling Didambakan
AYATINA – Sholat dhuha adalah sholat sunah yang memiliki banyak keutamaan. Sholat dhuha dapat dikerjakan dua sampai delapan rakaat, dengan ketentuan setiap dua rakaat salam.
Waktu sholat dhuha dimulai dari matahari terbit dan naik seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 m) sampai waktu zawal (saat matahari tepat berada di atas kepala). Ulama merutinkan sholat dhuha sebagai pengharapan ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk keberkahan hidupnya.
Berikut ini lima keutamaan sholat dhuha, di antaranya:
1. Mendapat Pahala Haji dan Umroh
Menurut penjelasan seorang pendakwah yaitu Ustadz Adi Hidayat dalam channel youtube Aydan Rabban menyebutkan, bahwa waktu dhuha tiba setelah satu setengah jam dari datang waktu subuh.
Jika waktu subuh jam setengah lima, maka waktu dhuha jam enam pagi. Disebutkan juga oleh Buya Yahya dalam channel youtube Albahjah TV, bahwa mulai waktu dhuha yaitu ketika matahari terbit tunggu beberapa menit baru masuk sholat dhuha.
Sholat dhuha yang dikerjakan di awal waktu ini mendapatkan keutaamaan luar biasa, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits nabi berikut ini:
من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة
Artinya: “Siapa yang mengerjakan sholat subuh berjamaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan sesudah itu mengerjakan sholat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR At-Tirmidzi).
Berdasarkan penjelasan hadits di atas, apabila seseorang tersebut melakukan sholat subuh jamaah, kemudian berdzikir (belajar, mengaji, atau tidak menyebut selain Allah SWT) sampai masuk waktu dhuha, lalu mendirikan sholat dhuha dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala setara dengan ibadah haji dan umroh.
Dengan ini menjadi motivasi buat umat Islam, bahwa waktu pagi hendaknya digunakan untuk mengingat Allah SWT. Artinya ketika seorang muslim bangunnya tepat bahkan lebih awal, maka ia dapat berjamaah sholat subuh.
Namun, bagi wanita lebih utamanya sholat berjamaah di rumah. Hal ini dikarenakan wanita sangat rentan dengan fitnah. Maka Islam sangat menjaga marwah wanita, dengan beribadah di tempat tertutup.
Hal ini berdasarkan penjelasan dalam kitab I’anatut Tholibin karya Syekh Abu Bakr bin Muhammad Ad-Dimyathi juz 2 halaman 5 sebagai berikut:
قوله: والجماعة في مكتوبة لذكر بمسجد أفضل– وذلك لخبر: صلوا – أيها الناس – في بيوتكم، فإن أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة. …….. وخرج بالذكر المرأة، فإن الجماعة لها في البيت أفضل منها في المسجد
Artinya: “(Ungkapan Syekh Zainuddin Al-Malibari: Sholat fardhu berjamaah di masjid lebih utama bagi laki-laki) hal tersebut berdasarkan hadits: ‘sholatlah kalian di rumah-rumah kalian karena sholat yang paling utama adalah sholatnya seseorang di rumahnya kecuali sholat fardhu.’ .… dan di sini terdapat pengecualian bagi perempuan, untuk perempuan sholat berjamaah lebih utama dilaksanakan di rumahnya daripada di masjid.”
BACA JUGA: 6 Rukun Wudhu dalam Islam, Nomor 1 Penting untuk Diperhatikan
2. Mengganti Seluruh Dzikir yang Ada pada Tubuh
Bukan hanya harta benda yang mesti dikeluarkan untuk sedekah. Melainkan seluruh ruas anggota badan umat Islam juga mesti dikeluarkan sedekahnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits nabi berikut ini:
يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ الضُّحَى
Artinya: “Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan sholat dhuha dua rakaat,”(HR Muslim).
3. Menghambat atau Menahan 1 Musibah Umum
Musibah umum adalah musibah yang biasa terjadi kepada banyak orang, musibah ini biasa datang setiap hari bahkan setiap waktunya. Seperti macet, banjir, atau longsor setiap turun hujan deras, terpleset, rasa sedih atau gelisah.
Sebagaimana penjelasan Ustadz Adi Hidayat di channel youtube Aydan Rabbani. Bahwa sholat dhuha yang dikerjakan dua sampai empat rakaat di pertengahan waktu dhuha antara pukul 09.00-10.00 pagi dapat menahan satu musibah umum yang biasa terjadi.
Allah SWT memberikan petunjuk kepada seseorang yang menjalankan dhuha tersebut agar terhindar dari musibah umum.
4. Dimudahkan Datangnya Rezeki
Ustadzah Halimah Alaydrus seorang pendakwah, dalam salah satu kajiannya menjelaskan bahwa ketika seseorang istiqomah melaksanakan sholat dhuha setiap hari, maka tidak akan datang kepadanya masa ia mencari makan sampai tidak ada sesuap nasi pun untuk dimakan.
Dijelaskan pula oleh Ustadz Adi Hidayat dalam channel youtube Aydan Rabbani, bahwa sholat dhuha yang dikerjakan dua, empat sampai delapan rakaat pada akhir waktu dhuha antara pukul 10.00 sampai waktu zawal akan dimudahkan datangnya rezeki ketika ia telah ikhtiar atas dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.
Dari Abu Darda, ia berkata bahwa Rasulullah SAW menjelaskan hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه
Artinya: “Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari,”(HR Tirmidzi).
5. Diampuni Dosanya
Sholat memiliki makna berdoa. Jika diamati, bacaan dalam sholat banyak mengandung doa kepada Allah SWT. Maka dengan sholat dhuha, hendaknya umat Islam niatkan agar dosa-dosanya diampuni Allah SWT.
Seseorang yang istiqomah menjalankan sholat dhuha, ia akan dihapuskan dosa-dosanya. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits nabi berikut ini:
مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ
Artinya: “Barang siapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Menurut ulama, maksud dari dosa-dosa yang dapat diampuni meskipun sebanyak buih di lautan ketika istiqomah sholat dhuha adalah dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa besar seperti menyekutukan Allah SWT tidak bisa dihapus dengan pahala sholat dhuha.
Hal ini dijelaskan dalam Alqur’an surat An-Nisa ayat 48 berikut ini:
{ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰلِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَمَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰۤ إِثۡمًا عَظِیمًا }
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”
Demikian keutaamaan sholat dhuha. Mesti diingat, umat Islam menjalankan ibadah ini diniatkan hanya untuk Allah SWT. Adapun semua keutamaan ini menjadi doa kita agar mendapatkan keutaamaan dari sholat dhuha tersebut. Semoga kita istiqomah mengamalkannya, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Founder Ayatina