Sirah NabawiyahTokoh & Sejarah

5 Peristiwa Penting Nabi Ulul Azmi di Bulan Muharram, Part 1

AYATINA  Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam tahun Hijriyah. Bulan ini memiliki makna dan keutamaan yang istimewa bagi umat Islam, karena dipandang sebagai salah satu bulan yang mulia dan Allah subhanahu wa ta’ala berkahi.

Di antara banyak kemuliaannya, ada lima peristiwa penting yang terjadi kepada nabi ulul azmi. Pada artikel ini akan membahas dengan rinci. Simak sampai tuntas.

Kata ulul berasal dari bahasa Arab, yang bermakna orang yang memiliki, sedangkan kata azmi bermakna cita-cita yang mantap. Pengertian dari ulul azmi adalah orang-orang yang memiliki cita-cita yang mantap.

Ulul azmi adalah gelar kenabian yang Allah SWT berikan kepada nabi pilihan-Nya. Ada lima nabi yang menyandang gelar tersebut, berikut penjelasannya dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 13:

شَرَعَ لَـكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّا لَّذِيْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖۤ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰۤى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ ۗ كَبُـرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ ۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَيَهْدِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ

Artinya: “Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada agama-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).” 

Kelima nabi ulul azmi tersebut Allah SWT pilih karena memiliki keistimewaan, yaitu sangat sabar dan teguh dalam menanggung berbagai macam rintangan dan halangan ketika menyampaikan ajaran Allah SWT. 

BACA JUGA: Sejarah 1 Suro dan 1 Muharram, Serupa tetapi Tidak Sama

Bulan Muharram menjadi salah satu bulan bersejarah, karena banyak peristiwa penting yang terjadi kepada para nabi ulul azmi di bulan ini. Kelima nabi ulul azmi tersebut di antaranya:

Pada tanggal 10 Muharram, bahtera Nabi Nuh alaihis salam berlabuh setelah air menggenangi bumi selama 150 hari.

Sebagaimana penjelasan Imam Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi, bahwa Qatadah dan ulama lainnya berkata,

“Nabi Nuh dan para pengikutnya menaiki kapal pada tanggal 10 bulan Rajab, mereka berlayar selama 150 hari, setelah itu mereka berlabuh di Gunung Judiy selama satu bulan, dan mereka baru keluar dari kapal pada tanggal 10 bulan Muharram.”

Berlabuhnya kapal menjadi penanda bahwa Nabi Nuh AS dan pengikutnya yang beriman selamat dari banjir bandang. Kisah selamatnya Nabi Nuh AS ini, diceritakan dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 44:

وَقِيْلَ يٰٓاَرْضُ ابْلَعِيْ مَاۤءَكِ وَيٰسَمَاۤءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَاۤءُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: “Dan Allah telah berfirman: ‘Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, dan air pun disurutkan, perintahpun dituntaskan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judiy dan dikatakan binasalah orang-orang yang zalim’.”

Pada bulan Muharram Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim AS dari api yang Raja Namrud nyalakan. Sorak sorai pasukan Raja Namrud mengiringi prosesi pembakaran. Namun, api tersebut tidak sedikitpun melukai tubuh Nabi Ibrahim AS, justru api yang membara bagi Nabi Ibrahim AS terasa dingin.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 68-70:

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ. قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ. وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الأخْسَرِينَ

Artinya: “Mereka berkata, ‘Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak bertindak.’ Kami berfirman: ‘Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,’ mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.”

Tepat hari ke-10 bulan Muharram Nabi Ibrahim AS keluar dari tempat pembakaran dalam keadaan selamat.

Tanggal 10 Muharram merupakan waktu Nabi Musa AS dan umatnya yang beriman selamat dari Fir’aun. Pada waktu itu, atas izin Allah SWT, Nabi Musa AS dapat membelah lautan dengan memukulkan tongkat yang dibawanya. 

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qasas ayat 9:

وَلَقَدْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى

Artinya: “Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa: ‘Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)’.”

Setelah melewati lautan yang telah terbelah, Nabi Musa AS memukulkan tongkatnya kembali, dan seketika saat rombongan Fir’aun berada di tengah laut, akhirnya mereka tenggelam.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 50:

وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

Artinya: “Dan ingatlah ketika Kami membelah laut untukmu sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikut Fir’aun, sedang kamu menyaksikan.”

Pada kejadian tersebut, Nabi Musa AS berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Hal inilah menjadi salah satu alasan berpuasa di bulan Muharram menjadi anjuran dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Berikut penjelasan haditsnya:

هُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: “Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah. Nabi bersabda: ‘Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka.’ Maka nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga,” (HR Bukhari dan Muslim). 

Penjelasan tentang peristiwa penting ulul azmi di bulan Muharram part 2 akan dibahas di sini.

Wallohu A’lam
Oleh Sabingatun Dewi Masitoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *