6 Golongan yang Mendapatkan Rukhsah Puasa Ramadhan, Simak
AYATINA – Rukhsah dalam berpuasa di bulan Ramadhan menjadi sebuah kebutuhan bagi siapa pun, apabila ia dalam keadaan darurat atau tidak dapat menjalankannya.
Meskipun, ibadah puasa menjadi wajib di bulan Ramadhan, tetapi Allah subhanahu wa ta’ala tetap memberikan keringanan dengan penuh kasih sayang kepada hamba-Nya.
Definisi Rukhsah
Secara terminologi, rukhsah diartikan sebagai kemudahan dalam beribadah yang diberikan Allah SWT apabila seseorang tidak dapat menunaikan ibadah tersebut sepenuhnya seperti yang bisa ia kerjakan.
Sementara itu, rukhsah dalam berpuasa ketika seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Akan tetapi, sebagai gantinya ia wajib mengqadha’ (mengganti puasanya) di luar bulan Ramadhan atau membayar fidyah.
Tulisan ini akan mengulas beberapa golongan orang yang mendapatkan rukhsah puasa di bulan Ramadhan. Simak penjelasannya berikut ini:
BACA JUGA: Apakah Sah Puasa Orang yang Lupa Tidak Berniat, Simak
6 Golongan yang Mendapat Rukhsah dalam Puasa
Melansir dari laman islam.nu.or.id, Al-Hafiz Kurniawan menjelaskan enam golongan orang yang mendapatkan rukhsah puasa di bulan Ramadhan.
Al-Hafiz Kurniawan mengutip karangan seorang tokoh pada tulisannya yaitu Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Kasyfifatus Syaja’ penerbit Maktabah At-Turmusy Litturots halaman 471, berikut kutipannya:
يباح الفطر في رمضان لستة: للمسافر والمريض والشيخ الهرم أي الكبير الضعيف والحامل ولو من زنا أو شبهة ولو بغير آدمي حيث كان معصوما والعطشان أي حيث لحقه مشقة شديدة لا تحتمل عادة عند الزيادي أو تبيح التيمم عند الرملي ومثله الجائع وللمرضعة ولو مستأجرة أومتبرعة ولو لغير آدمي
Artinya: “Diperbolehkan berbuka di siang hari pada bulan Ramadhan kepada enam golongan: musafir, orang sakit, tua renta, maksudnya orang tua yang sangat lemah, hamil meskipun (hamil karena sebab) dari hasil berzina atau jimak syubhat (meskipun berzina bukan dengan manusia tetapi ma’shum), orang yang sedang kehausan (sekiranya penderitaan besar menimpanya dengan catatan yang tidak tertanggungkan pada lazimnya menurut Az-Zayadi, sebuah kesulitan yang membolehkan orang bertayamum menurut Ar-Romli), perempuan yang sedang menyusui baik itu karena disewa maupun sukarela (sekalipun yang ia susui bukan manusia).”
Berdasarkan tulisan tersebut, Syekh Muhammad Nawawi menjelaskan enam golongan orang yang mendapatkan rukhah puasa di bulan Ramadhan seperti: musafir, sakit, orang tua renta, orang yang sedang kehausan sehingga bila ia tidak minum dapat membahayakan nyawanya, wanita hamil, dan wanita menyusui.
Al-Hafiz Kurniawan dalam artikelnya juga menjelaskan bahwa enam golongan tersebut telah menggambarkan wajah islam secara tidak langsung yang tidak memaksa umatnya ketika mereka tidak mampu dalam menunaikan ibadah puasa.
Ketentuan Qadha Puasa
Berdasarkan keenam golongan di atas, terdapat dua ketentuan mengqadha puasa di bulan Ramadhan yaitu mengganti puasa di bulan lainnya atau membayar fidyah.
Golongan yang wajib mengganti puasa di bulan lainnya seperti golongan orang yang sakit (sakit ringan tidak terlalu parah), musafir, dan orang yang sedang kehausan dalam perjalanan.
Golongan yang membayar fidyah seperti orang yang sakit parah sehingga tidak dapat berpuasa selama satu bulan penuh, orang tua yang sudah renta, wanita hamil, wanita yang sedang menyusui, serta seseorang yang menunda puasa dan belum diqadha pada tahun sebelumnya.
Kesimpulan
Demikian rukhsah puasa di bulan Ramadhan. Keringanan tersebut merupakan fleksibilitas dalam ajaran islam. Syariat mewajibkan puasa, namun di sisi lain memberikan kemudahan bagi siapa pun yang tidak kuasa dalam menjalankannya.
Wallohu A’lam
Oleh Ahmad Muzakki
Bermanfaat banget isi bacaan nya
Alhamdulillah, semoga bisa terus memberikan banyak manfaat buat umat Islam di dunia 🤲