Akidah & Akhlak

7 Etika Menuntut Ilmu yang Wajib Para Pelajar Miliki, Simak

AYATINA – Modal utama seseorang untuk dapat mencapai kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat adalah dengan ilmu. Dengan ilmu, kebodohan akan teratasi dan memudahkan seseorang mencapai impian-impiannya. Namun, untuk memperoleh ilmu itu perlu adanya etika yang benar, sehingga dapat memperoleh ilmu yang berkah. 

Pada artikel ini akan membahas tentang apa saja etika yang wajib seorang pelajar miliki. Simak penjelasannya.

Pentingnya Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi semua umat Islam, baik yang muda ataupun tua. Usia tidak menjadi penghalang seseorang untuk menuntut ilmu dan ilmu dapat diperoleh di mana pun dan kapan pun. Hal ini sesuai dengan penjelasan hadits nabi berikut ini:

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan,” (HR Ibnu Majah).

Keutamaan Orang yang Berilmu

Kemulian orang yang berilmu salah satunya adalah Allah subhanahu wa ta’ala mengangkat derajatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majlis,’ maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat mereka yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi daripada yang tidak menuntut ilmu. Hal ini menandakan bahwa dengan ilmu manusia menjadi lebih mulia, bukan dengan hartanya apalagi nasabnya.

Etika Menuntut Ilmu

Mengutip dari buku yang berjudul Ber-Islam (Menuju Kesalehan Individual dan Sosial), Imam Ghozali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin menjelaskan bahwa seseorang yang sedang menuntut ilmu wajib memperhatikan tujuh hal berikut ini:

1. Mendahulukan kebersihan jiwa, sehingga Allah SWT akan mudahkan ia untuk mengamalkan ilmu yang diperolehnya.

2. Mengurangi kesenangan duniawi dan bahkan apabila perlu ia meninggalkan tempat tinggalnya, hingga hatinya hanya terpusat pada ilmu.

3. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidak membangkang kepada guru, serta memberikan kebebasan guru dalam mengajar, karena mereka lebih tahu ilmu apa saja yang perlu anak didiknya miliki dan bagaimana cara mengajarnya.

4. Menghindar dari mendengar perselisihan di antara sesama manusia. Karena hal ini dapat menimbulkan kebingungan.

5. Tidak menolak suatu bidang ilmu yang terpuji, namun ia justru menekuninya hingga mengetahui maksudnya.

6. Mengalihkan ilmu yang terpenting, yakni ilmu akhirat.

7. Menghiasi batinnya dengan sifat yang menyampaikannya kepada Allah SWT. Maksudnya ketika menuntut ilmu, selalu berpegangan hanya karena Allah SWT. Ia tidak mengharapkan kepemimpinan, harta, atau kedudukan.

Adapun etika seorang pelajar terhadap gurunya yang paling utama adalah menghormati dan memuliakannya. Hal ini sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jelaskan dalam haditsnya berikut ini:

أكرمو العلماء فانهم عند الله كر ماء مكرمون 

Artinya: “Muliakanlah para ulama (orang-orang yang berilmu), sebab pada dirinya terdapat kemuliaan dan dimuliakan oleh Allah,”(HR Ibnu Hibban).

Rasulullah SAW juga bersabda bahwa ulama adalah para ahli waris nabi. Sebagaimana dalam penjelasan hadits nabi berikut ini:

الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ  

Artinya: “Ulama adalah ahli waris para nabi,” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).

Maka, ketika seseorang menuntut ilmu wajib baginya menghormati dan memuliakan guru. Hal ini akan memudahkan seorang penuntut ilmu mendapatkan ilmu sekaligus barokah (berkah) ilmu. Harapannya tidak hanya menguasai ilmu, namun juga menjadi ilmu bermanfaat dan banyak karomah (kemuliaan).

Cara Menghormati dan Memuliakan Guru

Mengutip dari buku yang berjudul Fikih Pendidikan, Jauhafl Muchtar merinci bentuk-bentuk menghormati dan memuliakan guru menjadi tujuh bentuk yaitu sebagai berikut ini:

1. Mengucapkan salam apabila bertemu dengannya.

2. Bertutur kata dan bersikap sopan apabila berhadapan dengannya.

3. Mendengarkan, menyimak, dan memperhatikan semua perkataan atau penjelasannya ketika mereka mengajar atau berbicara.

4. Mengerjakan semua tugas dari guru dengan baik, tepat waktu, dan sungguh-sungguh.

5. Bertanya atau berdiskusi dengan mereka apabila ada hal yang belum mengerti, dengan cara yang baik dan sopan.

6. Mengamalkan ilmu yang telah didapat dengan benar.

7. Membantu serta mendoakan mereka agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Keberkahan ilmu akan mudah meraihnya jika dalam menuntut ilmu tersebut memperhatikan etika yang baik. Demikian penjelasan terkait etika menuntut ilmu. Semoga dapat menerapkannya dengan baik dan meraih keberkahan ilmu tersebut, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Sabingatun Dewi Masitoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *