Hikmah & WawasanKesehatan

7 Kemuliaan bagi Penjaga Wudhu, Nomor 6 Paling Didambakan

AYATINA – Berwudhu adalah cara umat Islam untuk bersuci. Bersuci menjadi syarat sah diterimanya suatu amalan ibadah. Kemudian, contohnya seseorang yang berwudhu untuk menuntut ilmu, ia akan lebih beradab ketika ia memiliki wudhu.

Terdapat tujuh kemuliaan bagi orang yang menjaga wudhunya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Ghoyah Al-Muna Syarah Safinah An-Naja karangan Syekh Nawawi Al-Bantani halaman 132-133, yaitu:

وقال بعض العارفين من داوم على الوضوء أكرمه الله تعالى بسبعة خصال: أن ترغب الملائكة في صحبته، ولا يزال القلم رطباً من كتب ثوابه، وتسبح أعضاؤه وجوارحه، ولا تفوته التكبيرة الأولى أي مع الإمام. وإذا نام بعث الله إليه ملائكة يحفظونه من شر الثقلين، ويسهل الله عليه سكرات الموت، ويكون في أمان الله عز وجل ما دام على وضوء.

Artinya: “Sebagai Arifin berkata, ‘barang siapa yang selalu menjaga wudhunya, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memuliakannya dengan tujuh hal.’ Tujuh hal itu adalah sebagai berikut: (1) Malaikat selalu merasa bahagia bersamanya, (2) Al-Qalam selalu basah menulis pahalanya, (3) Anggota tubuhnya selalu bertasbih, (4) Tidak akan terlewatkan baginya takbiratul ihram bersama imam, (5) Allah subhanahu wa ta’ala akan mengutus malaikat untuk selalu menjaga ketika dia tidur dari kejelekan atau gangguan jin dan manusia, (6) Allah mempermudahkan sakaratul maut baginya, (7) Dia selalu dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala selagi dalam keadaan berwudhu.”

Berikut uraiannya:

Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang senang di tempat suci. Maka ketika manusia selalu terjaga wudhunya, malaikat pun senang mengiringinya ke mana pun ia pergi ketika berada di tempat suci.

Pahala bersuci terus mengalir ketika seseorang istiqomah menjaga wudhunya. Orang yang punya wudhu setidaknya ia akan bertakwa. Maka ketika itulah pahala ketakwaannya Allah SWT balas dengan pahala kebaikan.

Anggota tubuh punya hak untuk bertasbih setiap hari. Jika tidak, mesti diganti dengan sholat duha. Namun, bagi orang yang istiqomah menjaga wudhunya, hak anggota tubuh untuk bertasbih sudah tercukupi.

Selama pemiliknya punya wudhu, maka selama itu pula anggota tubuhnya bertasbih, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab di awal.

Seseorang yang senantiasa menjaga wudhu, maka ia akan menjadi salah satu orang yang sholat berjamaah di awal waktu. Hal ini karena kapan pun tiba waktu sholat, ia sudah punya wudhu, tidak akan telat berjamaah, apalagi tertinggal jamaah bersama imam.

Setiap manusia mengharapkan tidur yang tenang dan mimpi indah. Sedangkan ketika seseorang tidur, mudah sekali jin mengganggu tidurnya. Tidak sedikit orang yang tidur tapi kena ulah buruk orang yang tidak bertanggung jawab.

Berbeda dengan orang yang ketika hendak tidur ia masih punya wudhu, maka ia akan dijaga oleh malaikat dari gangguan jin maupun manusia.

Orang yang berwudhu sebelum tidur, maka selama tidurnya pun didoakan oleh malaikat agar diampuni dosanya. Sebagaimana hadits berikut ini:

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

Artinya: “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, ‘ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’,” (HR Ibn Hibban).

Seseorang yang istiqomah menjaga wudhunya mendapatkan kemudahan dari Allah SWT ketika melewati sakaratul mautnya, sehingga orang yang menjaga wudhu ini tidak merasakan lama sakitnya saat sakaratul maut.

Orang yang senantiasa menjaga wudhunya akan dilindungi oleh Allah SWT. Contohnya, ketika seseorang hendak melakukan maksiat, ia malu karena sedang dijaga malaikat yang diperintahkan Allah SWT dan tidak berani mendekati maksiat apalagi melakukannya. 

Seperti halnya seseorang yang menjaga wudhunya, kemudian datang ke tempat ramai, ia akan menjaga dirinya dari sentuhan wanita bukan mahramnya. 

Demikian tujuh kemuliaan bagi orang yang istiqomah menjaga wudhunya. Semoga kita dapat senantiasa mengamalkannya, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Founder Ayatina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *