Tokoh & Sejarah

Catat, Inilah 10 Sahabat Rasulullah yang Dijamin Masuk Surga

AYATINA – Sahabat-sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah generasi terbaik umat Islam. Peran sahabat begitu istimewa, karena kegigihan perjuangan mereka dalam membela Islam dan Rasulullah SAW, sehingga Islam tersebar luas ke seluruh dunia.

Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya menjadi teladan umat Islam. Ketika menghadapi suatu permasalahan, hendaknya seseorang bercermin pada kisah hidupnya Rasulullah SAW dan sahabat.

Allah subhanahu wa ta’ala menyatakan bahwa sebaik-baik umat adalah umatnya Rasulullah SAW. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 110:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

Artinya: “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.”

Namun, di antara sekian banyaknya sahabat Rasulullah SAW, ada sepuluh sahabat yang disebut secara terang-terangan dijamin masuk surga. Hal ini dijelaskan dalam hadits nabi berikut ini:

عن عبد الرحمن بن عوف قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أبو بكر في الجنة وعمر في الجنة وعثمان في الجنة وعلي في الجنة وطلحة في الجنة والزبير في الجنة وعبد الرحمن بن عوف في الجنة وسعد في الجنة وسعيد في الجنة وأبو عبيدة بن الجراح في الجنة

Artinya: “Dari Abdurrahman bin ‘Auf, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di surga’,” (HR At-Tirmidzi).

Allah SWT memilih langsung dan mengutamakan mereka di antara sahabat-sahabat lain. Hal ini bukan berarti yang lain tidak mendapat kesempatan surga, persoalan surga pada hakikatnya rahasia Allah SWT. Namun, atas kegigihan dan perjuangan mereka terhadap Islam, untuk dijadikan teladan bagi umat.

Dengan demikian, penting untuk mengenal sepuluh sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga. Berikut pengalaman hidupnya yang dikutip dari sebuah buku terjemahan yang berjudul Buku Pintar Sejarah Peradaban Islam karya Al-Harafi yaitu:

BACA JUGA: 4 Keistimewaan Hari Jum’at bagi Umat Nabi Muhammad, Simak

Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Rasulullah SAW yang menjadi khalifah pertama. Beliau dikenal dengan kedermawaannya dan juga ketegasan dalam menegakkan kebenaran.

Abu Bakar Ash-Shiddiq telah memerdekakan hamba sahaya, salah satunya yaitu Bilal bin Rabbah. Di antara jasa-jasa besarnya yaitu menumpas orang-orang murtad dan nabi palsu, mengumpulkan Al-Quran menjadi satu, serta memulai ekspansi-ekspansi islam.

Umar bin Khattab adalah sahabat Rasulullah SAW yang menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Setelah masuk Islam, beliau dijuluki Al-Faruq (pembeda yang membedakan antara yang benar dan yang salah).

Jasa besarnya terhadap Islam yaitu pertama kali menetapkan kalender hijriyah, mengembalikan tawanan Arab, mengusir orang Yahudi dari jazirah Arab, menaklukan Irak, Iran, Syam, Mesir, dan beberapa bagian wilayah maghrib.

Utsman bin Affan adalah sahabat Rasulullah SAW yang menjadi khalifah ketiga. Utsman bin Affan memiliki julukan dzunnurain (yang memiliki dua cahaya). Julukan ini diberikan karena beliau satu-satunya sahabat Rasulullah SAW yang menikahi dua putri Rasulullah SAW.

Pertama beliau menikah dengan Ruqayyah dan kemudian setelah Ruqayyah wafat, beliau menikah dengan Ummu Kultsum. Jasa besarnya Utsman bin Affan semasa hidupnya adalah mendirikan armada laut, menyatukan umat dengan satu mushaf, serta menaklukan Cyprus, Rhode, Barqah, dan Tripoli.

Ali bin Abi Thalib adalah keponakan sekaligus menantu Rasulullah SAW. Beliau terkenal akan kecerdasannya. Beliau termasuk satu-satunya orang yang masuk islam dari kalangan anak-anak. Menguasai bidang hukum, farai’dh (warisan), dan sastra bahasa merupakan keahliannya.

Ali bin Abi Thalib juga memerintahkan Abu-Aswad Ad-Du’ali untuk meletakkan dasar ilmu nahwu ketika terjadi kesalahan bahasa. Selain itu, beliau juga yang memisahkan antara para saksi dalam proses penyidikan, serta memindahkan ibu kota Islam ke Kufah.

Abu Ubaidah, pemilik julukan amin al-ummah (kepercayaan umat) memiliki nasab yang sama dengan Rasulullah SAW dari salah satu kakeknya yang bernama Fihr bin Malik. Atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau menjadi salah satu orang yang terdahulu masuk islam. Beliau menjadi salah satu anggota yang ikut hijrah ke Habasyah dalam gelombang kedua dan kemudian menemani Rasulullah SAW dalam semua perang.

Sa’ad bin Abu Waqqash berasal dari Bani Zuhrah, keluarga ibundanya Rasulullah SAW, Aminah binti Wahab. Beliau merupakan paman Rasulullah SAW dan termasuk orang yang doanya dikabulkan. Di antara perang besar yang dipimpin olehnya yaitu perang qadisiyah.

Zubair bin Al-Awwam adalah menantu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan masih memiliki nasab sama dengan Rasulullah SAW dari ibunya Shafiyah yaitu bibi Rasulullah. Zubair pandai dalam perniagaan, namun semua hartanya ia infakkan untuk islam. Bahkan, beliau meninggal dalam keadaan mempunyai hutang.

Thalhah bin Ubaidillah termasuk orang kaya di antara kaumnya, namun beliau ikut tertindas oleh kaum musyrik. Beliau ikut berhijrah ke Madinah bersama Rasulullah SAW dan ikut semua perang kecuali perang badar.

Rasulullah SAW telah menugaskan beliau dengan Sa’id bin Zaid keluar kota Madinah. Beliau merasa sedih karena tidak ikut serta dalam perang dan Rasulullah SAW pun menenangkannya.

Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari delapan orang yang masuk Islam pertama kali. Atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq beliau masuk Islam tanpa berpikir panjang. Beliau ikut hijrah ke Habasyah, baik yang pertama maupun yang kedua dan ikut juga hijrah ke Madinah. Selain itu, beliau juga ikut serta dalam semua perang bersama Rasulullah SAW.

Sa’id bin Zaid adalah putra dari paman Umar bin Khattab dan istri dari saudarinya Umar bin Khattab. Beliau dan istrinya, Ummu Jamil termasuk orang yang paling awal masuk Islam.

Semasa hidupnya beliau selalu mengikuti semua perang bersama Rasullullah SAW, kecuali perang badar. Hal ini karena sebagaimana Thalhah bin Ubaidillah. Sepulang kaum muslim dari perang, beliau merasa sedih karena tidak ikut serta dalam perang dan Rasulullah SAW menenangkannya.

Demikian sepuluh sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga. Kisah mereka dalam memperjuangkan Islam semoga dapat meningkatkan ketakwaan diri kepada Allah SWT, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Sabingatun Dewi Masitoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *