Gaya HidupHikmah & WawasanKesehatan

Inilah 5 Bentuk Meditasi dalam Islam agar Batin Tenang, Simak

AYATINA – Setiap orang akan menjalani berbagai macam aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini, tentu seringkali menimbulkan rasa stres dan batin tidak tenang ketika aktivitas yang dilakukan terlalu padat dan berat.

Sebenarnya, stres merupakan hal yang lumrah terjadi. Namun, stres berlebihan akan memberikan dampak yang mengganggu kesehatan tubuh dan batin. Stres jangan dibiarkan begitu saja, akan tetapi perlu untuk segera diatasi. Ada berbagai macam cara untuk mengatasi stres, salah satunya dapat dilakukan melalui meditasi.

Meditasi ialah sebuah wadah untuk membantu merelaksasi pikiran dan menciptakan ketenangan batin. Meditasi juga sebagai metode self-care (merawat diri) yang dapat membantu menjaga serta meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.

BACA JUGA: 7 Kemuliaan bagi Penjaga Wudhu, Nomor 6 Paling Didambakan

Self-Care merupakan cara merawat diri dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk mengatasi stres, memberikan efek relaks, dan memperoleh ketenangan.

Dalam islam, meditasi dapat dilakukan dengan banyak hal yang tentu saja sejalan dengan syari’at islam. Lalu, apa saja bentuk meditasi dalam islam, berikut di antaranya:

Melansir dari almuhtada.org, tafakur yaitu berpikir dengan sengaja dan positif. Tafakur dapat dilakukan setelah melaksanakan sholat dengan berdiam sejenak dan merenungkan tentang segala keagungan Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga dapat selalu mengingat bahwa Allah SWT akan selalu bersama dan melindungi hambanya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 190, yaitu:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”

Dzikir yaitu mengingat Allah SWT dengan menyebut dan memuji berulang-ulang keagungan Allah SWT. Dzikir memberikan efek menenangkan hati dan pikiran umat islam, sebagaimana yang telah Allah SWT sampaikan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28, yaitu:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa dengan mengingatkan Allah hati akan selalu tenteram.” 

Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT yang memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan seseorang. Selain pahala yang akan diperoleh, dengan membaca Al-Qur’an akan membuat hati seseorang merasa tenang. Rasulullah shallallahu alihi wasallam bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitabullah, dan saling mengajarkan satu dan lainnya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah SWT akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan disisi-Nya,” (HR Muslim).

Berdo’a yaitu mencurahkan segala permohonan kepada Allah SWT. Melansir dari jakarta.nu.or.id dalam do’a memuat unsur curhat, sehingga perasaan resah akan terganti dengan ketenangan hati. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 186, yaitu:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdo’a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”

Bersyukur yaitu pengakuan dan ungkapan rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Dengan bersyukur, maka akan memperoleh afirmasi positif untuk ketenangan batin. 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7, yaitu:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ 

Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras’.”

Demikian bentuk-bentuk meditasi dalam islam yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai self-care untuk mencapai ketenangan batin. Hendaknya lakukan kegiatan tersebut dengan hati yang ikhlas, agar kegiatan self-care berjalan dengan baik.

Wallohu A’lam
Oleh A’fifah Nurfuaddah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *