Fiqih & Ushul Fiqih

Kupas Tuntas tentang Sholat Sunah Hajat, Simak Penjelasannya

AYATINA – Sholat hajat merupakan sholat sunah yang dikerjakan ketika memiliki suatu hajat, supaya dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Pada umumnya, sholat sunah hajat ini dikerjakan dua rakaat sampai dua belas rakaat, dengan menggunakan salam setiap dua rakaat. 

Mengenai anjuran melaksanakan sholat sunah hajat dijelaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi sebagai berikut:

عن عبدالله بن أبي أوفى قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من كانت له إلى الله حاجة أوإلى أحد من بني ادم، فليتو ضأ وليحسن الوضوء، ثم ليصل ركعتين، ثم ليثن على الله ، ويصل على النبي.صلى الله عليه وسلم

Artinya: “Dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘seseorang yang memiliki hajat (keinginan) kepada Allah atau kepada manusia, hendaklah dia berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya, lalu melaksanakan sholat dua rakaat, memuji kepada Allah, membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW’,” (HR Tirmidzi).

Dijelaskan juga pada kitab Nihayatuz Zain karangan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai berikut:

فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتسعر عليه ذلك فليصل هذه الصلاةالآتية

Artinya: “Orang yang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat maslahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan sholat berikut.”

BACA JUGA: Sabar dan Sholat: Penolong di Dunia dan Akhirat, Simak

اُصَّلِى سُنَّةَالْحَاجَةِرَكْعَتَيْنِ الِلّٰهِ تَعَلٰى

Cara baca: Ushalli sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat sunah hajat dua rakaat karena Allah ta’ala”.

Melafalkan niat secara lisan (bersuara) itu hukumnya sunah. Sedangkan membaca niat di dalam hati itu masuk rukunnya sholat, maka niat dalam hati tidak boleh ditinggalkan. 

Surah pendek yang dibaca dianjurkan Ayat Kursi dan Al-Ikhlas.

Terdapat dalam kitab Tajul Jamil Lil Ushulkarya Syekh Manshur bin Ali bin Nashif, setelah selesai melaksanakan sholat hajat dianjurkan untuk membaca istighfar seratus kali, berikut lafadznya:

استغفرالله العظيم 

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Besar atau Agung.”

Kemudian dianjurkan juga untuk membaca sholawat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak seratus kali sebagai berikut: 

اللهم صلى على سيدنا محمد صلاةالرضاوارض عن اصحابه الرضاالرضا

Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhoi, dan ridhoilah daripada sahabat-sahabat yang ridho.”

Setelah itu ulama menganjurkan membaca doa berikut:

سُبْحَانَ الَّذِلَبِسَ الْعِزَّوَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ لَّذِي تَعَطَّفَ بِالْمَجْدِوَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي الْعِزِّوَالْكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَّوْلِ، أَسْئَلُكَ بِمَعَا قِدِالْعِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَبِكَ وَبِاسْمِكَ لأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الْأَعْلَى وَكَلِمَتِكَ التَّامَّاتِ الْعَامَّاتِ الَّتِي لاَيُجَا وِزُهُنَّ بِرُّ وَلاَفَاجِرٌاَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya: “Maha Suci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya, Maha Suci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya, Maha Suci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, Maha Suci Zat pemilik karunia, aku memohon kepada-Mu agar bersholawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak Rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana.”

Sesudah itu dianjurkan juga membaca doa sebagaimana yang biasa Rasulullah SAW baca, yaitu sebagai berikut:

لاَاِلٰهَ اِلاَّاللّٰهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ. اَلْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ اَسْأَلُكَ مُوْ جِبَا تِ رَحْمَتِكَ وَعَزَا ئِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْعِصْمَةَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَ مَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا اِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا اِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا اِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: “Tidak ada tuhan melainkan Allah Yang Maha Penyayang dan Pemurah. Maha Suci Allah, Tuhan pemerihara Arasy yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Kepada-Mulah aku memohon sesuatu yang menyebabkan rahmat-Mu, dan memantapkan hati untuk memperoleh ampunan-Mu, serta memperoleh penjagaan dari segala dosa. Dan aku memohon pula untuk memperoleh keuntungan dari segala kebaikan dan selamat dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa (yang ada pada diriku) melainkan Engkau mengampuninya dan tiada sesuatu kesusahan melainkan Engkau berikan jalan keluar, dan tiada pula sesuatu hajat yang Engkau ridhoi melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang,” (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Setelah selesai membaca doa di atas, Imam An-Nawawi menganjurkan untuk melengkapi dengan doa kebaikan dunia dan akhirat sebagai berikut:

ربنا اتنا فى لدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار

Cara baca: Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adza bannar

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari adzab siksa neraka.”

Kemudian mohonlah hajat yang ia maksud dengan bersujud kepada Allah SWT dan memperbanyak bacaan berikut:

لااله الاانت سبحانك اني كنت من الظالمين

Artinya: “Tidak ada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang yang dzalim.”

Semoga dengan melaksanakan sholat sunah hajat ini, Allah SWT kabulkan hajat kita, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Marini Aprianingsih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *