Akidah & AkhlakHikmah & Wawasan

Mengenal Ya’juj dan Ma’juj, Kaum Perusak Bumi di Akhir Zaman

AYATINA – Ya’juj dan Ma’juj adalah makhluk ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala yang akan keluar di akhir zaman, setelah munculnya dajjal dan Nabi Isa alaihis salam.

Mereka akan merusak apa saja yang ada di bumi, membunuh seluruh manusia di muka bumi, lalu menancapkan panah ke arah langit untuk membinasakan penghuni langit.

Mengutip dari Buku Jejak Yakjuj dan Makjuj dalam Inskripsi Yahudi karya Wisnu Sasongko, Ya’juj berasal dari suku bangsa Tartar. Sedangkan Ma’juz dari bangsa Mongol. Keduanya merupakan keturunan dari seorang bapak yang bernama Turk.

Imam Ibnu Katsir dan imam Ibnu Jarir menjelaskan dalam tafsir mereka, bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Nabi Nuh alaihis salam. Tepatnya dari garis keturunan Yafith bin Nuh alaihi sallam

Mereka bertempat di benua Asia bagian utara yang membentang antara negeri Cina sebelah timur, wilayah Tibet sebelah selatan, negeri Turkistan di sebelah barat dan laut Baku sebelah utara.

Para sejarawan asal Arab dan barat menjelaskan, bahwa suku bangsa ini sering menyerang bangsa-bangsa di sekitarnya, pada waktu yang berbeda. Mereka merupakan suatu bangsa biadab yang pernah turun dari bukit-bukit tinggi yang berada di Asia Tengah.

Melansir dari islampos.com, ciri fisik yang Ya’juj dan Ma’juj miliki yaitu, bermuka lebar, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk wajah seperti tembikar, dan bermata sipit.

BACA JUGA: Fakta Akhir Zaman, Inilah 2 Tanda Datangnya Hari Kiamat, Simak

Melansir dari banggabersarung.com, kisah Ya’juj dan Ma’juj berhubungan dengan Zulkarnain. Zulkarnain adalah hamba Allah SWT yang sholeh dan sering melakukan perjalanan dari Timur ke Barat.

Nama Zulkarnain sendiri berasal dari kepala yang mengenakan penutup dari tembaga dan membentuk seperti dua tanduk.

Ya’juj dan Ma’juj berada di belakang benteng penghalang yang dibangun oleh Zulkarnain. Sesudah membangunnya Zulkarnain menjelaskan terkait tembok tersebut, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 98-99:

قَالَ هَـٰذَا رَحۡمَةࣱ مِّن رَّبِّیۖ فَإِذَا جَاۤءَ وَعۡدُ رَبِّی جَعَلَهُۥ دَكَّاۤءَۖ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّی حَقࣰّا. ۞ وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ یَوۡمَىِٕذࣲ یَمُوجُ فِی بَعۡضࣲۖ وَنُفِخَ فِی ٱلصُّورِ فَجَمَعۡنَـٰهُمۡ جَمۡعࣰا

Artinya: “Dia (Zulkarnain) berkata, ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya. Dan janji Tuhanku itu benar.’ Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur antara satu dengan yang lain. Dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.”

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menjelaskan dalam kitab Tafsir Ath-Thabari karya Imam Thabari terkait keberadaan tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj yaitu:

حتى إذَا بَلَغَ بينَ السَّدَّيْنِ، قال الجبلين: الردم الذي بين يأجوج ومأجوج، أمتين من وراء ردم ذي القرنين، قال الجبلان: أرمينية وأذربيجان

Artinya: “Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung. Kata Ibnu Abbas: ‘dua gunung adalah benteng yang menghalangi Ya’juj dan Ma’juj, dua umat di balik benteng Zulkarnain.’ Beliau mengatakan, ‘dua gunung itu adalah Armenia dan Azerbaijan’.”

Allah SWT berfirman dalam surah Al Anbiya ayat 96:

حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ

Artinya: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”

Rasulullah SAW bersabda:

اللَّهُ دَوَابَّ كَنَغَفِ الْجَرَادِ فَتَأْخُذُ بِأَعْنَاقِهِمْ فَيَمُوتُونَ مَوْتَ الْجَرَادِ يَرْكَبُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا

Artinya: “Allah mengutus sekawanan binatang seperti ulat (belatung) pada belalang. Lalu menyerang leher-leher mereka sehingga mereka mati bergelimpangan layaknya matinya belalang, dan mereka saling bertumpukan,” (HR Ibnu Majah).

Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj dari tempat persembunyian mereka merupakan salah satu tanda kiamat. Ketika mereka menguasai dunia, tidak ada yang sanggup menghentikannya, termasuk umat islam yang pada saat itu hidup bersama Nabi Isa alaihis salam. Hanya Allah SWT yang dapat membinasakan Ya’juj dan Ma’juj.

Itulah penggalan mengenai kisah Ya’juj dan Ma’juj, kaum perusak di akhir zaman yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits.

Wallohu A’lam
Oleh Ibayyana Ika Prastya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *