Ning Sheila: Cara Bersuci Perempuan Istihadhah sebelum Sholat
AYATINA – Istihadhah adalah darah yang keluar di luar masa haid dan nifas. Perlakuan darah ini sedikit berbeda, setiap muslimah yang mengalami masa ini tetap harus melakukan ibadah, seperti sholat dan puasa.
Meskipun perempuan istihadhah suci, sebelum melaksanakan sholat seorang wanita harus melakukan istinja’ (bersuci) dan memastikan dalam kondisi yang bersih, baik tempat maupun badan.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 6 menjelaskan bagaimana pentingnya suci dan bersih ketika hendak melaksanakan sholat, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kaki mu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.”
Siapakah Ning Sheila
Ning Sheila merupakan anak dari Kyai Haji Zamzami Mahrus dan Ibu Nyai Hajjah Hannah Zamzami. Sosoknya terkenal sebagai salah seorang perempuan inspiratif yang sering membuat konten edukasi tentang fiqih wanita.
Ning Sheila banyak menjelaskan banyak hal seputar wanita dan permasalahanya, salah satunya tentang darah istihadhah yang sering kali menjadi permasalahan sebagian muslimah.
Cara Menanggapi Istihadhah
Melansir pada laman channel YouTube LIM Production pada Rabu, 9 Oktober 2024, Ning Sheila Hasina menjelaskan mengenai bagaimana perlakuan darah istihadhah ini.
“Orang istihadhah karena terhukum suci dia wajib untuk melaksanakan puasa Ramadhan,” jelas Ning Sheila.
Perlu memperhatikan bahwa orang yang istihadhah atau da’imul hadats (kondisi pada saat hadats keluar terus menerus) memiliki cara bersuci yang tidak sama dengan perempuan yang normal.
“Perempuan yang sedang mengalami istihadhah, atau seseorang yang mengeluarkan hadats terus menerus (da’imul hadats) sekira dia tidak punya waktu yang cukup untuk melaksanakan sholat dan bersuci tanpa hadatsnya maka cara bersucinya tidak sama dengan orang yang normal,” ujar Ning Sheila pada video tersebut.
Begini Cara Bersuci Perempuan Istihadhah dalam Penjelasan Ning Sheila
1. Menunggu Masuk Waktu Sholat
Perbedaan cara bersuci yang paling utama menurut Ning Sheila adalah perempuan tersebut harus menunggu masuknya waktu sholat terlebih dahulu, baru kemudian melakukan proses bersuci dan wudhu.
2. Istinja’
Langkah pertama yakni membersihkan bagian kemaluan (farji) dari najis yang keluar terlebih dahulu, bisa dengan dibasuh atau dibilas hingga benar-benar bersih.
3. Meminimalisir Darah yang Keluar atau Menghentikannya
Melakukan minimalisir darah memiliki dua cara, yakni penyumbatan dan pembalutan. Pertama, penyumbatan dengan cara menggunakan kapas pada kemaluan bagian dalam serta harus benar-benar seluruhnya masuk pada lubang.
Perlu untuk memperhatikan bahwa cara penyumbatan tidak direkomendasikan pada orang yang berpuasa atau dalam kekhawatiran dan kesakitan dalam melakukannya.
Cara kedua yakni pembalutan, yaitu dengan menggunakan pembalut yang bersih (suci) dan menggunakan celana dalam wajib ketat.
Catatan apabila darah yang keluar deras, maka cara meminimalisir memilih menggunakan kedua cara tersebut bersamaan. Imam Ar Ramli memperbolehkan hanya dengan cara yang kedua, namun harus dapat memastikan sudah mampu meminimalisir.
4. Berwudhu
Setelah meminimalisir keluarnya darah maka hendaknya segera berwudhu dengan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءِ لاِسْتِبَاحَة الصَّلاَةِ فَرْضَ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat berwudhu agar diperbolehkan melaksanakan sholat fardhu karena Allah subhanahu wa ta’ala.”
Ning Sheila mengatakan, “Wudhunya seseorang yang mengalami istihadhah hanya cukup digunakan untuk satu kali ibadah fardhu dan boleh digunakan untuk melaksanakan beberapa kali ibadah sunnah.”
5. Menyegerakan sholat
“Setelah wudhu dengan terus menerus dia harus segera melaksanakan sholat, dia tidak boleh menunda-nundanya, kecuali dengan hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan sholat,” tutur Ning Sheila.
Sesuai pembahasannya, Ning Sheila menjelaskan bahwa kurang benar jika seseorang tidak jamaah dengan alasan istihadhah, karena ternyata menunggu jamaah termasuk udzur yang menyebabkan seorang istihadhah boleh menunda menyegerakan sholat.
Itu dia penjelasan bagaimana cara bersuci perempuan istihadhah sebelum sholat berdasarkan penjelasan Ning Sheila. Hendaknya sebagai muslimah memperhatikan hal-hal yang demikian untuk keabsahan sholat.
Wallohu A’lam
Oleh Monyca