Pendidikan Berbasis Teknologi: Simak Peluang dan Tantangannya
AYATINA – Teknologi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, baik dalam proses pengajaran maupun pembelajaran. Digitalisasi, internet, dan kecerdasan buatan (AI) telah membuka cara baru yang memungkinkan siswa dan guru menjelajahi pengetahuan dengan lebih cepat dan luas.
Al-Quran mengajarkan pentingnya pengetahuan, seperti dalam surah Al-Mujadilah ayat 11:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Ayat ini menekankan pentingnya pengetahuan, yang juga menjadi tujuan utama dalam penerapan teknologi di pendidikan. Dengan teknologi, akses pengetahuan menjadi lebih luas dan mudah dijangkau, sehingga umat Islam bisa meraih kedudukan tinggi melalui ilmu yang diperoleh.
Pendidikan Berbasis Teknologi: Peluang dan Manfaat
Teknologi menyediakan berbagai alat yang memudahkan pengajaran, seperti papan tulis interaktif, aplikasi manajemen kelas, dan platform pembelajaran daring. Dengan teknologi, guru dapat merancang pelajaran yang interaktif dan dinamis, yang membuat pembelajaran lebih menarik bagi siswa.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR Bukhari).
Teknologi mempermudah proses mencari ilmu bagi siswa dan guru. Mereka dapat mengakses pendidikan kapan saja dan di mana saja. Guru juga terbantu dengan alat digital yang membuat penyampaian materi lebih variatif dan efisien. Aplikasi presentasi dan penilaian otomatis membantu guru mengatur waktu agar fokus pada pengajaran.
Tantangan Implementasi Teknologi dalam Pendidikan
Namun, teknologi dalam pendidikan tidak terlepas dari tantangan. Di negara berkembang atau di wilayah dengan infrastruktur terbatas, kesenjangan digital menjadi masalah yang menghambat akses siswa ke pembelajaran berbasis teknologi.
Al-Quran menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam memperoleh ilmu pengetahuan, sebagaimana tercantum dalam surah Az-Zumar ayat 9:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Ayat ini mengingatkan bahwa kesetaraan akses ilmu sangat penting, dan teknologi seharusnya menjadi alat untuk mengurangi ketimpangan ini. Akses yang tidak merata dapat menciptakan ketimpangan pendidikan antara siswa di perkotaan dan pedesaan, sehingga penting bagi umat Islam untuk memperjuangkan akses yang adil terhadap teknologi pendidikan.
Ketergantungan berlebihan pada teknologi juga berpotensi melemahkan keterampilan dasar seperti berpikir kritis dan menulis tangan. Rasulullah SAW mengajarkan dalam sebuah hadis:
إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا
Artinya:“Sesungguhnya aku diutus untuk menjadi seorang pengajar,” (HR Tirmidzi).
Hadis ini menekankan pentingnya hikmah dalam proses pengajaran. Teknologi harus digunakan sebagai sarana yang mendukung, bukan menggantikan interaksi manusia dalam pendidikan, agar tetap terjaga nilai-nilai penting seperti berpikir kritis dan etika dalam belajar.
BACA JUGA: Kiai Haji Hasyim Asy’ari, Sang Pemimpin Gerakan Resolusi Jihad
Contoh Praktik Teknologi dalam Pendidikan
Banyak sekolah sekarang menggunakan platform manajemen pembelajaran untuk mengatur materi ajar. Platform ini juga mempermudah interaksi guru dan siswa.
Aplikasi seperti Google Classroom dan Microsoft Teams mendukung pembelajaran jarak jauh. Guru dapat dengan mudah mengatur tugas, kuis, dan penilaian secara otomatis. Teknologi ini menjaga efisiensi pembelajaran, terutama selama masa pandemi.
Kecerdasan buatan turut meningkatkan pembelajaran yang lebih personal. Aplikasi seperti Duolingo membantu siswa belajar sesuai kecepatan dan kebutuhan masing-masing. Teknologi ini menyesuaikan metode belajar dengan karakter siswa, sesuai ajaran Islam dalam mengembangkan potensi individu.
Penerapan Nilai Islam dalam Penggunaan Teknologi Pendidikan
Islam mendorong penggunaan ilmu untuk kemaslahatan umat. Ibnu Khaldun dalam kitab Muqaddimah menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar utama dalam pembangunan masyarakat.
Teknologi dalam pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan membangun masyarakat berpengetahuan yang berakhlak. Penggunaan teknologi yang benar dan bijaksana menjadi kuncinya.
Penting juga untuk menjaga etika dan privasi, terutama dalam melindungi data pribadi siswa. Nilai-nilai Islam seperti keadilan, kesetaraan, dan etika harus menjadi dasar penerapan teknologi ini.
Kesimpulan
Teknologi memberikan banyak peluang dan manfaat bagi pendidikan. Namun, penggunaannya harus bijak dan memastikan akses yang setara agar tidak menciptakan ketimpangan.
Nilai-nilai Islam bisa mendukung penggunaan teknologi untuk pendidikan yang setara. Dengan teknologi, pendidikan dapat meningkatkan kualitas pengetahuan dan keadilan bagi semua orang.
Wallohu A’lam
Winda Sasmita Harahap (Mahasiswa Prodi PGMI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)