Akidah & AkhlakHikmah & Wawasan

Sya’ban sebagai Momentum dalam Merajut Cinta Nabi, Simak


AYATINA – 
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang terletak di antara dua bulan agung, yaitu Rajab dan Ramadhan. Bulan ini juga menjadi salah satu bulan yang utama, sehingga pada bulan ini umat Islam dianjurkan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Anjuran sholawat ini antara lain karena bulan Sya’ban merupakan bulan Nabi. Sebagaimana keterangan dalam sebuah hadits nabi:

رَجَبُ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ

Artinya, “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku,” (HR Abi Said).

Syaikh Abdul Hamid dalam kitabnya yang berjudul Kanzun Najah Was Surur  mengutip perkataan ulama yang menjelaskan bahwa Rajab adalah bulan istighfar, Sya’ban adalah bulan sholawat atas nabi, dan bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Sebagaimana berikut ini:

و قال العلماء : رجب شهر الإستغفار، وشعبان شهر الصلاة على النبي المختار صلى الله تعالى عليه وعلى آله وصحبه وسلم، ورمضان شهر القرأن

Artinya: “Para ulama berkata, ‘Rajab ialah bulan istighfar, Sya’ban bulan bersholawat kepada nabi, dan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an’.”

Bahkan, dalil anjuran memperbanyak membaca sholawat lebih jelas lagi diterangkan dalam kitab Tuhfatul Ikhwan karya Syekh Syihabuddin Ahmad bin Hijazi al Fasyani, yaitu:

فأكثروا من الصلاة عليه أيها الإخوان في كل الأزمان خصوصاً في شهر نبيكم صلى الله عليه وسلم شهر شعبان

Artinya: “Maka perbanyaklah kalian membaca sholawat kepada nabi, khususnya di bulan nabimu, bulan Sya’ban.”

Syekh Ibnu Alan dalam kitabnya yang berjudul Al Futuhatur Rabbaniyyah juz 3 pun menjelaskan bahwa Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 56 turun di bulan Sya’ban, sehingga kemudian dikatakan bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana berikut ini:

وقيل شهر شعبان شهر الصلاة عليه صلى الله عليه و سلم لأن اية الصلاة: (إن اللّٰه وملائكته)الآية نزلت فيه ذكره ابن ابي الصيف اليمنى فى فضل ليلة النصف من شعبان

Artinya: “Dan dikatakan bulan Sya’ban ialah bulan bersholawat kepada nabi SAW karena ayat ‘(إن اللّٰه وملائكته) الآية turun di bulan Sya’ban, sebagaimana yang disebut oleh Ibnu Abi al-Shif al-Yamani dalam kitabnya yang berjudul Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban.”

BACA JUGA: Inilah 5 Bentuk Meditasi dalam Islam agar Batin Tenang, Simak

Membaca sholawat kepada nabi merupakan perintah Allah SWT sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 56:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Dianjurkannya memperbanyak sholawat di bulan Sya’ban ini menjadi momentum baik bagi umat Islam untuk merajut cinta nabi dengan cara memperbanyak sholawat kepadanya.

Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 56 di atas menjelaskan bahwa Allah dan malaikat bersholawat kepada nabi, maka sudah semestinya umat Islam sebagai umat Nabi Muhammad SAW memperbanyak sholawat di bulan Sya’ban.

Mencintai nabi juga menjadi kadar atas keimanan seorang muslim. Hal ini sebagaimana keterangan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:

لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين

Artinya: “Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya, dan dari manusia seluruhnya,” (HR Bukhari).

Sholawat kepada nabi menjadi bukti tanda cinta seorang muslim kepada nabinya, sebab dengan memperbanyak sholawat kepada nabi berarti seorang muslim senantiasa menyebut nama nabi. 

Dikatakan dalam kitabnya Bughyatus Salik fi Asyrafil Masalik karya Syekh Muhammad bin Muhammad bin Ahmad As Sahili:

من احب شيئا اكثر من ذكره

Artinya: “Barang siapa yang mencintai sesuatu maka akan sering menyebutnya.”

Seorang muslim yang banyak menyebut nama nabi, berarti itulah sejatinya orang yang mencintai nabi. Demikianlah di bulan Sya’ban ini dapat dijadikan momentum untuk merajut cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita istiqomah membaca sholawat kepadanya, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Diki Kurniawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *