Terapi Kesehatan Mental: 3 Pengobatan Modern dan Spiritualitas
AYATINA – Kesehatan mental atau yang juga dikenal dengan mental health adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, psikis, dan emosional seseorang.
Mental health mencerminkan keadaan kesehatan mental seseorang, termasuk tingkat keseimbangan emosional, kualitas hubungan interpersonal, dan kemampuan mengatasi tekanan.
Dalam Islam, kesehatan mental dianggap sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Islam menawarkan pandangan yang komprehensif tentang kesehatan mental, yang menggabungkan prinsip-prinsip pengobatan modern dengan nilai-nilai spiritual.
Prinsip-Prinsip Islam tentang Kesehatan Mental
Islam menekankan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Kesehatan mental dalam islam tidak hanya mencakup aspek psikologis, tetapi juga spiritual. Beberapa prinsip utama dalam islam yang mendukung kesehatan mental meliputi:
1. Keimanan dan Ketawakalan
Kepercayaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala (iman) dan penyerahan diri kepada kehendak-Nya (tawakal) memberikan ketenangan batin dan mengurangi stres serta kecemasan. Sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: ‘Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan, maka ia bersabar, dan itu baik baginya’,” (HR Bukhori).
Dalil ini menunjukkan bahwa dengan memiliki iman dan tawakkal yang kokoh, seorang mukmin dapat mencapai keseimbangan emosional dan spiritual.
Mereka tidak terlalu terpengaruh oleh keadaan eksternal, tetapi tetap tenang dan tabah dalam menghadapi segala situasi, karena mereka yakin bahwa Allah SWT selalu menyertai dan memberi petunjuk.
2. Sholat dan Dzikir
Praktik spiritual seperti sholat lima waktu dan dzikir (mengingat Allah SWT) memiliki efek menenangkan pada jiwa dan dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi.
Sebagaiman firman Allah dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’d ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Dalil ini menunjukkan bahwa sholat dan dzikir bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai ketenangan batin, mengurangi kecemasan, dan mendapatkan ketenangan jiwa. Dengan mengingat Allah SWT secara teratur melalui shalat dan dzikir, seorang muslim dapat merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
3. Keseimbangan dalam Hidup
Islam mendorong umatnya untuk menjalani hidup yang seimbang antara pekerjaan, ibadah, dan istirahat. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mental yang baik.
Sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: «يَا عَبْدَ اللَّهِ أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ»؟ قَالَ: بَلَى، يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: «فَلَا تَفْعَلْ، صُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ
Artinya: “Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Wahai Abdullah, bukankah aku diberitahu bahwa engkau berpuasa di siang hari dan sholat sepanjang malam?’ Aku menjawab, ‘Benar, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda: ‘Janganlah kamu lakukan itu. Berpuasa dan berbukalah, sholat dan tidurlah, karena tubuhmu mempunyai hak atasmu, matamu mempunyai hak atasmu, dan istrimu mempunyai hak atasmu’,” (HR Bukhori).
4. Sedekah dan Kebaikan
Melakukan amal kebaikan dan sedekah tidak hanya memberikan manfaat kepada penerima, tetapi juga memberikan kepuasan batin dan meningkatkan kesehatan mental bagi pemberi.
Sebagaiman firman Allah dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 103:
وَخُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Dan ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu adalah ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Membayar zakat atau bersedekah dapat membersihkan jiwa dari sifat kikir dan tidak suka berbagi. Selain itu, doa yang dilakukan oleh orang yang menerima zakat akan membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi pemberi.
BACA JUGA: Inilah 5 Bentuk Meditasi dalam Islam agar Batin Tenang, Simak
Pengobatan Modern dan Kesehatan Mental dalam Islam
Pengobatan modern memainkan peran penting dalam menangani masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya.
Islam tidak menolak ilmu pengetahuan dan pengobatan modern. Sebaliknya, islam mendorong penggunaan ilmu pengetahuan untuk kebaikan manusia, termasuk dalam bidang kesehatan mental.
Melansir dari dompetdhuafa.org, berikut penggabungan pengobatan modern dan kesehatan mental dalam islam, di antaranya:
1. Konseling dan Terapi
Terapi psikologis dan konseling adalah metode yang diakui dan digunakan dalam pengobatan modern untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Dalam islam, konseling dapat diintegrasikan dengan nasihat spiritual untuk memberikan pendekatan yang lebih komprehensif.
2. Medikasi
Dalam kasus tertentu, obat-obatan diperlukan untuk mengelola kondisi mental. Islam membolehkan penggunaan obat-obatan, selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan digunakan dengan tujuan pengobatan yang sah.
3. Support Group
Kelompok dukungan atau support group dapat memberikan lingkungan yang aman bagi individu, untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari orang lain yang mengalami hal serupa. Ini sejalan dengan konsep Islam tentang ukhuwwah (persaudaraan) dan saling mendukung dalam kebaikan.
Menggabungkan Pengobatan Modern dan Spiritualitas
Menggabungkan pengobatan modern dengan spiritualitas islam memberikan pendekatan holistik yang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan kesehatan mental.
Melansir dari kompasiana.com berikut cara untuk menggabungkan kedua pendekatan tersebut yaitu:
1. Pendekatan Holistik
Mengintegrasikan praktik spiritual seperti sholat, dzikir, dan doa dengan terapi psikologis dapat memberikan dukungan emosional dan spiritual yang lebih kuat bagi individu.
2. Konselor Muslim
Menggunakan jasa konselor atau terapis yang memahami nilai-nilai islam dapat membantu pasien merasa lebih nyaman dan mendapatkan nasihat yang sejalan dengan keyakinan mereka.
3. Program Kesehatan Mental di Masjid
Masjid dapat berfungsi sebagai pusat komunitas yang menyediakan program dan layanan kesehatan mental yang menggabungkan nasihat spiritual dengan pengobatan modern.
Kesimpulan
Pandangan islam tentang kesehatan mental adalah menyeluruh dan mencakup aspek spiritual serta pengobatan modern. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, umat islam dapat mencapai kesehatan mental yang lebih baik dan kesejahteraan yang holistik.
Islam tidak hanya memberikan panduan tentang bagaimana menjaga kesehatan mental melalui iman dan praktik spiritual, tetapi juga mendorong penggunaan ilmu pengetahuan dan pengobatan modern untuk mengatasi masalah kesehatan mental secara efektif.
Wallohu A’lam
Oleh Habiba Nabila Zahro