Hikmah & Wawasan

5 Tips Menjadi Ahlul Quran, Simak Penjelasannya

AYATINA – Alquran adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, Injil. Alquran ini menjadi kitab yang sangat istimewa.

Keistimewaan ini tidak dimiliki oleh kitab-kitab sebelumnya. Salah satu keistimewaannya yaitu dapat memberikan syafa’at kepada pembacanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak membaca Alquran, agar kelak mendapatkan syafa’at Alquran. Sebagaimana dalam hadits nabi berikut ini:

 اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ   

Artinya: “Bacalah Alquran, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya,” (HR Muslim).  

Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa kelak (di hari kiamat) Alquran akan datang memohon secara langsung kepada Tuhannya agar menganugerahkan kepada pembacanya sebuah mahkota kemuliaan. Seperti penjelasan hadits berikut ini:    

يَجِيءُ القُرْآنُ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ حَلِّهِ، فَيُلْبَسُ تَاجَ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُولُ: يَا رَبِّ زِدْهُ، فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُولُ: يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ، فَيَرْضَى عَنْهُ، فَيُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ وَارْقَ، وَيُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً 

Artinya: “Kelak di hari kiamat Alquran akan datang, seraya memohon kepada Tuhannya: ‘Wahai Tuhan, pakaikanlah kepadanya (pembaca Alquran)!’ Kemudian ia dipakaikan mahkota kemuliaan. Kemudian ia memohon kembali, ‘Wahai Tuhan, tambahkanlah!’ Kemudian dipakaikan pakaian kemuliaan. Kemudian ia memohon lagi, ‘Wahai Tuhan, ridhoilah dia!’ Kemudian Allah pun meridhoinya. Maka ia berkata: ‘bacalah dan naiklah. Sebab setiap satu ayat akan dilipatkan satu kebaikan’,” (HR Tirmidzi).   

Kedua hadits tersebut menegaskan bahwasanya Alquran dapat menjadi syafa’at bagi para pembacanya. Perlu diketahui pula bahwa seorang pembaca Alquran yang dimaksud tidak hanya sekedar membaca secara lisan, namun juga menghafalkannya, mentadaburi maknanya, mengamalkan isi kandungannya, dan menanamkan Alquran untuk selalu di hatinya, hingga Allah SWT menyebutnya seorang ahlul quran. 

Ahlul quran ialah dia yang hatinya selalu terikat kuat dengan Alquran, menjadikan Alquran sebagai petunjuk, pemimpin, dan pedoman dalam hidupnya.

Apabila Alquran hanya sebagai hiasan dinding dan lemari, tidak pernah membukanya atau membacanya, maka ia akan menarik ke dalam kobaran api neraka. 

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Alquran dapat memberi manfaat dan juga dapat mencelakai. Sebagaimana dalam hadits nabi berikut ini:

   وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ   

Artinya: “Alquran dapat memberi manfaat kepadamu dan mencelakaimu,” (HR Muslim)

Alquran dapat memberi manfaat bagi para ahlul quran. Namun, bagi mereka yang tidak menjadikan Alquran hidup di hatinya atau enggan berdekatan atau bahkan hanya sekedar membaca tanpa mengamalkan isi kandungannya, sungguh akan celaka baginya. 

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengupayakan dirinya agar bisa menjadi ahlul quran. Mengutip dari agamaislam.com, berikut lima tips menjadi ahlul quran menurut Ustadz Adi Hidayat, yaitu:

Langkah pertama untuk menjadi ahli Alquran adalah memulai dengan niat yang ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala. Setiap amal perbuatan kita akan Allah SWT terima sesuai dengan niat yang ada di hati kita.

Oleh karena itu, niatkanlah untuk menjadi ahlul quran semata-mata karena Allah SWT, agar kita bisa mendapat ridho-Nya.

Langkah kedua adalah konsisten dengan menetapkan jadwal rutin untuk membaca dan menghafal Alquran. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa salah satu kunci untuk menjadi ahli Alquran adalah dengan meluangkan waktu secara rutin untuk menghafalkan ayat-ayat Alquran.

Meskipun hanya beberapa ayat, dengan menyisihkan waktu setiap hari maka akan semakin dekat dengan Alquran. Hingga merasakan nikmatnya bersama Alquran, rasanya akan kurang jika belum membuka Alquran di setiap harinya.

Langkah ketiga adalah menggunakan metode hafalan yang efektif. Tidak semua orang memiliki cara yang sama dalam menghafal. Maka, penting untuk menemukan metode hafalan yang paling efektif bagi dirinya masing-masing.

Ustadz Adi Hidayat menyarankan ada tiga metode hafalan yaitu sebagai berikut ini:

a. Mengulang-ulang ialah mengulang hafalan secara berkala akan membantu memperkuat ingatan kita terhadap ayat yang telah dihafal.

b Membaca dengan tartil ialah membaca Alquran dengan tartil (pelan dan jelas) akan mempermudah proses hafalan.

c. Menggunakan rekaman audio ialah mendengarkan Alquran secara rutin dapat membantu kita lebih mudah menghafal.

Langkah keempat adalah memahami dan mengamalkan Alquran. Menjadi ahlul quran tidak hanya sekedar menghafalkan sampai 30 juz. Namun, juga harus memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa pemahaman terhadap makna sangatlah penting supaya dapat mengamalkannya dengan benar.

|| BACA JUGA : Semangat Anak Palestina Menghafal Al-Qur’an yang Patut Dicontoh

Langkah kelima adalah mencari ilmu dari para ulama dan ahlul quran. Hal ini untuk menghindari salah penafsiran memaknai Alquran.

Selain itu, dengan belajar dengan para ulama dan ahlul quran juga dapat mendorong diri untuk selalu belajar dari mereka yang lebih berpengalaman dan lebih mendalami ilmu Alquran.

Belajar Alquran dari ulama yang berkompeten dalam bidang Alquran akan lebih memudahkan untuk memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Alquran dengan lebih baik dan benar sesuai syariat Islam.

Demikian penjelasan terkait Alquran yang dapat memberi syafa’at. Semoga menjadi motivasi diri untuk menjadi ahlul quran yang Allah SWTridhoi, harapannya dapat menjadi syafa’at kelak di yaumul akhir, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Sabingatun Dewi Masitoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *