5 Waktu yang Diharamkan untuk Mengerjakan Sholat, Hati-Hati
AYATINA – Sholat adalah ibadah yang senantiasa dilakukan oleh umat Islam, baik sholat wajib maupun sunah. Keduanya mempunyai ketentuan tertentu seperti syarat wajib sholat, rukun, sunah, waktu, dan larangannya.
Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan agar umat islam dan keluarganya mengerjakan sholat. Hal ini berdasarkan penjelasan dalam Al-Qur’an surat Thaha ayat 132:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
Artinya: “Perintahkanlah keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sholat yang sempurna akan membuahkan hasil. Di antara hasil sholat yang baik adalah tercegahnya seseorang dari perbuatan-perbuatan maksiat dan buruk.
Salah satu cara agar sholat menjadi sempurna adalah melaksanakannya sesuai pada waktunya. Bukan melaksanakan sholat di waktu yang diharamkan.
BACA JUGA: Sabar dan Sholat: Penolong di Dunia dan Akhirat, Simak
Waktu yang Diharamkan untuk Mengerjakan Sholat
Mengetahui waktu yang diharamkan untuk sholat adalah kewajiban bagi setiap umat islam. Tujuannya agar menghindarkan diri dari mengerjakan ibadah yang sia-sia.
Menurut jumhur ulama, waktu yang diharamkan untuk sholat hanya berlaku bagi sholat sunnah mutlak. Waktu yang diharamkan ini tidak berlaku untuk pelaksanaan sholat sunnah yang memiliki sebab tertentu, seperti sholat jenazah dan sholat gerhana.
Mengutip dari buku seri Fiqih Kehidupan 3: Sholat oleh Ahmad Sarwat, Safinah Simple Series oleh Zackiyah Ahmad serta buku Panduan Shalat an-Nisa Menurut Empat Madzhab oleh Dr. Abdul Qadir Muhammad Manshur, berikut lima waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat:
1. Saat Matahari Terbit hingga Meninggi
Ketika matahari terbit sampai muncul bulatannya di ufuk, dalam artian matahari terbit sampai setinggi tombak atau dua tombak dalam pandangan mata, maka umat Islam dilarang melaksanakan sholat sunnah mutlak.
Apabila dalam waktu ini seseorang kesiangan dan belum melaksanakan sholat subuh, maka sholat subuh boleh dilaksanakan. Karena sholat subuh adalah wajib, bukan sunnah mutlak.
2. Saat Matahari di Tengah Langit Cakrawala hingga Bergeser ke Barat
Waktu ini disebut dengan istiwa, yaitu saat matahari berada tepat di atas kepala. Istiwa terjadi ketika matahari belum bergeser ke arah barat. Saat matahari sudah sedikit bergeser, maka sudah masuk waktu dzuhur dan diperbolehkan sholat.
Ketentuan diharamkannya sholat di waktu istiwa ini tidak berlaku dalam pelaksanaan sholat Jum’at.
3. Saat Matahari Telah Menguning sampai Terbenam
Waktu ini terjadi ketika langit di ufuk barat mulai berwarna kekuningan, menandakan matahari segera terbenam. Matahari terbenam menandakan masuknya waktu maghrib. Maka, wajib bagi umat islam untuk melaksanakan sholat maghrib.
Ketiga waktu diharamkannya sholat yang telah disebutkan ini terangkum dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:
ثَلَاثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ، أَوْ أَنْ نَقْبُرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا: «حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً حَتَّى تَرْتَفِعَ، وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ الشَّمْسُ، وَحِينَ تَضَيَّفُ الشَّمْسُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَ
Artinya: “Ada tiga waktu di mana Rasulullah SAW melarang kita sholat dan mengubur jenazah di dalamnya: ketika matahari terbit sampai meninggi, ketika unta berdiri di tengah hari yang sangat panas sekali (waktu tengah hari) sampai matahari condong, dan ketika matahari condong menuju terbenam hingga terbenam,” (HR Muslim).
4. Setelah Sholat Subuh sampai Matahari Terbit
Setelah melaksanakan sholat subuh, seseorang tidak diperbolehkan lagi melaksanakan sholat tanpa sebab (seperti sholat sunnah mutlak dan sholat sunnah ba’diyah) hingga terbitnya matahari, dan bahkan sampai matahari meninggi kira-kira satu tombak.
5. Setelah Sholat Asar sampai Matahari Terbenam
Pelaksanaan sholat yang diharamkan juga adalah pada waktu setelah sholat ashar. Dalam hal ini sebagai contoh adalah sholat sunnah mutlak dan sholat sunnah ba’diyah. Namun, apabila ada sebab-sebab tertentu seperti sholat qadha’ dan sholat gerhana maka diperbolehkan.
Keharaman ini terus berlaku hingga tenggelamnya matahari. Penjelasan nomor empat dan lima ini telah dipaparkan dalam hadits dari Uqbah bin Amir al Juhani radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
عن رسول الله ﷺ قال: لا صلاة بعد الصبح حتى ترتفع الشمس، ولا صلاة بعد العصر حتى تغيب الشمس
Artinya: “Dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: ‘Tidak ada sholat setelah sholat subuh sampai matahari meninggi dan tidak ada sholat setelah sholat ashar hingga matahari tenggelam’,” (HR Bukhari Muslim).
Demikianlah lima waktu yang diharamkan untuk pelaksanaan sholat di dalamnya. Semoga dapat dipahami, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Khoiriyatun Nisa’